Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain mengandung gas tidak berbau, seperti nitrogen, oksigen, hidrogen, karbon dioksida, dan metana, tetapi sebagian kecil kentut mengandung hidrogen sulfida, yang menyebabkan baunya seperti telur busuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada faktor lain yang menyebabkan bau kentut, termasuk senyawa yang merupakan produk sampingan dari daging yang dicerna, dan apakah ada feses di dubur saat perut kembung terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari dari nhs.uk, kentut yang berlebihan atau berbau dapat disebabkan saat menelan udara atau mengonsumsi makanan yang sulit dicerna. Terkadang juga bisa menjadi tanda kondisi kesehatan.
Melansi Healthline, berikut penyebab kentut berbau tidak enak: .
1. Makanan berserat tinggi
Banyak makanan berserat tinggi dapat menyebabkan mengeluarkan lebih banyak gas. Makanan ini membutuhkan waktu lebih lama untuk terurai dalam sistem pencernaan, sehingga mereka berfermentasi seiring waktu.
Makanan berserat tinggi juga terkadang berbau, yang berarti kentut juga bisa berbau. Ini terutama berlaku untuk sayuran yang berbau tajam, seperti brokoli, pakcoy, asparagus, dan kubis
2. Intoleransi makanan
Jika memiliki kepekaan atau reaksi terhadap makanan tertentu, gas mungkin berbau busuk. Misalnya, orang dengan intoleransi laktosa tidak dapat memecah gula laktosa. Akibatnya, difermentasi oleh bakteri di usus.
Gangguan terkait gluten, termasuk penyakit celiac, juga bisa menyebabkan bau kentut. Penyakit seliaka adalah penyakit autoimun di mana terdapat respons imun terhadap protein gluten. Hal ini menyebabkan peradangan dan cedera di usus, menyebabkan malabsorpsi, dan perut kembung.
3. Obat
Meski jarang, obat-obatan tertentu bisa menyebabkan perut kembung yang bau. Antibiotik membunuh patogen berbahaya di dalam tubuh, tetapi juga dapat menghancurkan beberapa bakteri baik di perut, yang membantu pencernaan. Tanpa bakteri ini, gas akan berbau dan juga bisa mengalami kembung dan sembelit.
4. Sembelit
Sembelit menunjukkan bahwa sedang memiliki penumpukan feses atau kotoran di usus besar. Jika tidak dapat buang air besar secara teratur, hal itu dapat menyebabkan bakteri dan bau tidak sedap berkembang. Hasil akhirnya adalah gas yang berbau busuk dan terkadang menyakitkan.
5. Penumpukan bakteri dan infeksi saluran pencernaan
Saat tubuh mencerna makanan, ia mengekstraksi nutrisi dan mengirimkannya ke aliran darah. Produk limbah dikirim ke usus besar. Mengganggu proses pencernaan dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan.
Beberapa bakteri dapat menyebabkan infeksi pada usus dan saluran pencernaan. Ini dapat menyebabkan volume gas yang lebih tinggi dari biasanya dan bau yang menyengat. Penderita infeksi saluran cerna juga sering mengalami sakit perut dan diare.
Pilihan Editor: Inilah 8 Fakta yang Perlu Anda Ketahui Seputar Kentut