Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar mengingatkan varian baru virus corona tampaknya tidak lebih berbahaya daripada mutasi sebelumnya, tetapi secara signifikan lebih menular. Untuk menghindari risiko, sangat penting untuk menanggapi tanda peringatan Covid-19 yang muncul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sepanjang pandemi berlangsung, lembaga-lembaga kesehatan telah menyesuaikan daftar kemungkinan tanda peringatan virus corona dengan adanya bukti-bukti baru. Diketahui, virus corona memiliki berbagai gejala yang dialami oleh pasien.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari Express UK, selain gejala utama, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) menerbitkan lima tanda peringatan darurat Covid-19. Jika seseorang menunjukkan salah satu dari tanda ini, lembaga itu mendesak mereka segera mencari perawatan medis.
Kelima tanda yang diumumkan oleh CDC adalah kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada, kebingungan yang muncul tiba-tiba, ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga, dan bibir atau wajah kebiruan.
“Daftar ini tidak semuanya merupakan gejala yang mungkin menyebabkan keparahan penyakit. Hubungi fasilitas medis untuk gejala lain yang parah atau gejala lain yang mengkhawatirkan,” kata CDC dalam keterangannya.
Sementara itu, terkait dengan mutasi virus corona, penelitian belum sepenuhnya menetapkan sifat mutasi strain baru tersebut. Tetapi data awal menunjukkan varian anyar ini jauh lebih mungkin ditularkan daripada mutasi sebelumnya.
London School of Hygiene and Tropical Medicine melaporkan varian tersebut 56 persen lebih dapat ditularkan daripada jenis lain. Ini kemungkinan akan menyebabkan tingkat rawat inap dan kematian yang lebih tinggi pada tahun depan.
Data lain yang disampaikan oleh pemerintah Inggris sebelumnya menyatakan varian mutasi tampaknya sekitar 70 persen lebih menular. Kendati tidak lebih berbahaya, hampir pasti varian ini lebih cepat menyebar.
Adapun, Dewan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) mengatakan cara pengendalian virus ini masih sama apapun variannya. Virus tidak akan menyebar jika orang menghindari kontak dekat dengan orang lain. Mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak masih merupakan cara yang efektif.
"Saat ini kami tidak memiliki bukti varian tersebut lebih mungkin menyebabkan penyakit parah atau kematian, tetapi kami melanjutkan penyelidikan untuk memahami hal ini dengan lebih baik," kata PHE.
*Artikel ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.