Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Bojonegoro awalnya bernama Kadipaten Jipang di bawah pimpinan keturunan Adipati Sukawati yang memerintah sejak 1619 Masehi. Pemerintahan ini berupaya mengingatkan Susuhunan Amangkurat I untuk berhati-hati terhadap VOC.
Namun, perjanjian VOC dengan Mataram diperkuat lagi pada 20 Oktober 1677 oleh Susuhunan Amangkurat II. Kerajaan Mataram memperbaiki kondisi dengan melakukan perubahan status Adipaten menjadi Kabupaten Jipang dan menetapkan Mas Tumapel sebagai bupati pertama. Hari tersebut juga ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun Kabupaten Bojonegoro.
Di balik sejarahnya yang telah terjadi 3 abad lalu, Kabupaten Bojonegoro menawarkan beragam kuliner khas. Kuliner ini juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Adapun, ragam kuliner Bojonegoro yang sayang dilewatkan wisatawan sebagai berikut, yaitu:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Ledre
Camilan khas Bojonegoro ini terbuat dari pisang yang memiliki cita rasa gurih dan manis. Cemilan berbentuk panjang dan tipis ini cocok dinikmati dengan teh atau kopi. Selain itu, ledre juga kerap dijadikan buah tangan khas Bojonegoro. Wisatawan hanya perlu menyiapkan nominal Rp12.000-Rp30.000 untuk mendapatkan camilan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
2. Swikee Gaiding
Dikutip perpus.petra.ac.id, swikee gaiding merupakan makanan berkuah yang diisi daging swikee empuk dan disajikan dengan kuah tauco istimewa. Biasanya, hidangan ini disantap dengan tambahan nasi dan lontong yang semakin menambah kelezatan. Harga hidangan ini pun relatif murah sekitar Rp25.000 per porsi.
3. Sego Buwuhan
Berdasarkan bojonegorokab.go.id, sego buwuhan menjadi salah satu kuliner khas Bojonegoro yang pernah mendapat Rekor MURI pada 2019. Sego buwuhan terdiri dari nasi putih, momok tempe, mie, sayur nangka muda, dan sate daging. Cita rasa dari hidangan ini adalah pedas dan asin yang sangat menggambarkan masakan khas Bojonegoro.
4. Sego Mawut
Menurut budaya-indonesia.org, sego mawut merupakan menu makan malam khas Bojonegoro yang terdiri dari nasi goreng disajikan dengan sayuran, telur, dan tambahan mi. Sego mawut banyak dijual para pedagang kaki lima di Bojonegoro pada malam hari. Biasanya, sego mawut dijual di daerah Jalan Panglima Sudirman, Bojonegoro. Pada daerah tersebut, terdapat banyak penjual sego mawut sehingga tidak perlu khawatir karena menunggu terlalu lama.
5. Wader Kali
Wader kali merupakan oleh-oleh makanan khas Kabupaten Bojonegoro yang nikmat disantap dengan sambal khas kota ini atau sambal terasi. Wader merupakan ikan sungai di sepanjang Sungai Bengawan Solo yang mengalir di wilayah Bojonegoro. Bentuk dari ikan wader sangat kecil hanya sebesar ruas jari tangan. Hidangan ini banyak dijual di restoran yang tersebar di Bojonegoro.
Pilihan editor: Sejarah Kabupaten Bojonegoro yang Telah Berdiri Selama Lebih dari 3 Abad