Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika beranjak dewasa kita akan mengalami pencabutan gigi bungsu karena beberapa alasan. Gigi bungsu atau gigi geraham ketiga merupakan gigi yang paling akhir tumbuh di akhir usia belasan. Lantas mengapa gigi bungsu perlu dicabut?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diketahui bahwa gigi bungsu memang tidak akan menimbulkan gejala tanpa menimbulkan rasa sakit tertentu, namun di satu sisi mampu melindungi kesehatan mulut jika Anda mencabutnya. Karena itu, berikut merupakan penjelasan lebih lengkap manfaat mencabut gigi bungsu:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Mencegah Kerusakan Gigi di Sekitarnya
Studi yang dilakukan National Center for Biotechnology Information pada 2020 menyebutkan mencabut gigi bungsu terkadang membuat rasa sakit pada rongga mulut. Meskipun sering tidak menimbulkan masalah signifikan, namun gigi bungsu terkadang membuat mulut terasa sakit dan bengkak.
Bahkan dalam tahap yang lebih parah akan merusak gigi atau gusi yang meradang. Hal ini juga berpotensi mendorong gigi lain keluar dari posisi asalnya, serta membuat gigi lainnya keropos atau berlubang akibat tekanan berlebih.
2. Lebih Sedikit Masalah Ortodontik
Melansir lubbockoralfacialsurgery.com, lebih sedikit kepadatan dalam rongga mulut berarti lebih sedikit ortodontik. Dalam bidang kedokteran gigi, ortodontik berkaitan dengan cara memperbaiki posisi gigi yang tidak tepat.
Ketika gigi bungsu tumbuh, ruang dalam gigi Anda akan terasa penuh dan sesak sehingga memaksa gigi geraham lebih berdempetan dengan gigi lainnya. Karena itu, mencabut gigi bungsu akan mengurangi masalah finansial Anda untuk melakukan pemasangan kawat gigi dari ketidaksejajaran gigi.
3. Mengurangi Kemungkinan Penyakit dan Peradangan Mulut
Menyimpan gigi bungsu dalam waktu yang lama akan membuat Anda terkena gigi berlubang dan penyakit gusi. Dampak dari gigi bungsu ialah impaksi pada radang gusi yang sulit diobati. Yang paling parah berdampak pada saraf dan akan masuk melalui aliran darah. Penyakit ini sering disebut sepsi yang merupakan penyakit berbahaya karena dapat menyerang ke seluruh bagian tubuh.
4. Mencegah Kista dan Tumor
Manfaat lain mencabut gigi bungsu ialah mencegah kuman masuk. Dilansir dari naenaedentalclinic.co.nz, gigi bungsu yang impaksi dapat menjadi tempat bakteri menempel. Setelahnya bakteri akan berpotensi menyebabkan kista atau tumor pada tulang rahang.
Selain itu, seseorang juga akan merasakan nyeri sendi pada sendi temporomandibular. Sendi ini berguna untuk menghubungkan rahang bagian bawah dengan tengkorak dan terletak tepat di depan telinga di setiap sisi kepala.
5. Mengurangi Nyeri Orofasial
Selain mencegah kista dan tumor pada rahang, menghilangkan gigi bungsu akan mengurangi sensitivitas tekanan gusi dan gigi. Tekanan dari gigi bungsu menyebabkan sakit kepala kronis. Hasilnya adalah kualitas gigi yang lebih baik dan pembatasan makanan dan minuman yang lebih sedikit yang boleh dikonsumsi.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mencabut Gigi Bungsu?
Momen yang dapat menjadi rujukan dalam mencabut gigi bungsu adalah hasil rontgen dari gigi bermasalah. Namun melansir WebMD, berikut beberapa gejala yang perlu Anda amati sebelum memutuskan pencabutan gigi bungsu:
- Kerusakan rahang: terbentuknya kista di sekitar gigi baru yang berakibat merusak saraf.
- Terkena penyakit sinus: penyakit ini membuat rongga sinus terkena virus dan bakteri. Salah satunya dampaknya akan menghalangi aliran udara di lubang hidung.
- Gusi yang meradang: jaringan di sekitar area tersebut dapat membengkak dan mungkin sulit dibersihkan.
- Gigi berlubang: kondisi ini akan mendorong pertumbuhan bakteri pada sela gigi-gigi berlubang akibat hadirnya gigi bungsu.
FATHUR RACHMAN