Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Media hidroponik atau yang disebut juga media tanam berpengaruh pada tingkat produksi (yield) tanaman, kandungan biomassa kering (dry matter), serta kualitas tanaman seperti tekstur, warna, dan rasa.
Maka dalam memilih media tanam mesti tepat. Untuk diketahui fungsi media tanam adalah sebagai tempat melekatnya akar, penyokong bagi tanaman, dan perantara larutan nutrisi. Berikut in merupakan beberapa media tanam hidroponik yang bisa digunakan:
- Cocopeat
Cocopeat yang menjadi media tanam hidroponik merupakan hasil olah serbuk serabut kelapa. Cara pengolahannay dilakukan dengan sabut kelapa digiling halus terlebih dahulu. Keunggulan Cocopeat sebagai media tanam hidroponik ialah dapat menahan air serta memiliki unsur kimia lumayan banyak
Adapun unsur kimia yang banyak pada Cocopeat diantaranya kandungan Ph antara 5,0 hingga 6,8. Taraf PH tersebut diketahui sangat baik untuk pertumbuhan tanaman apapun. Menyadur dari laman diskapang.ntbprov.go.id, mengungkapkan Cocopeat lebih baik menghasilkan tanaman hidroponik bila dicampurkan dengan media tanam lain seperti sekam bakar, dengan perbandingan 50:50 yang tujuannya tidak lain untuk memperbesar aerasi pada media tanam.
Masih dari sumber yang sama Cocopeat punya sifat mudah menyerap dan menyimpan air. Ia juga memiliki pori-pori, yang memudahkan pertukaran udara, dan masuknya sinar matahari. Kandungan Trichoderma molds-nya, sejenis enzim dari jamur, dapat mengurangi penyakit dalam tanah.
Dengan demikian, cocopeat dapat menjaga tanah tetap gembur dan subur. Pada infromasi lain yang dikutip dari jurnla ilmiah JAGROS “Pengaruh Media Tanam pada Hidroponik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kailan (Brassica Oleracea L.)”, tanaman hidroponik yang menggunaka Cocopeat punya ketinggian tumbuhan hidroponik lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Yakni 8,33 cm setalah 14 hari tanam
- Hidroton
Hidroton merupakan merupakan media tanam hidroponik yang berbentuk bulat, dalam bulatan-bulatan terdapat pori-pori yang dapat menyerap air sehingga dapat menjaga ketersediaan nutrisi untuk tanaman hidroponik. Pembuatan hidroton menggunakan tanah liat karena merupakan jenis tanah yang bertekstur halus dan lengket atau berlumpur, dikutip dari publikasi Jurnal Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai.
Menurut penelitian tersebut, hasil tanaman hidroponik seperti selada terpengaruhi nyata akan hasilnya mulai dari tinggi, berat, hingga jumlah daun selada.
Berdasarkan pengamatan tersebut dikemukan hidroton merupakan media tanam yang baik untuk pertumbuhan tanaman selada karena dapat menghasilkan media tanam yang mampu menyimpan air nutrisi lebih lama dan mudah ditembus akar serta memiliki sirkulasi udara yang baik bagi akar tanaman. Adapun hasilnya disebutkan panjang tumbuh selada lama tanam selama 35 hari sepanjang 15,18 cm.
- Rockwool
Media tanam rockwool terbuat dari gabungan batu bara, batu kapur, dan batu basalt yang diproses dengan suhu tinggi hingga membentuk serat-serat. Proses pembuatan rockwool yang melibatkan suhu tinggi membuatnya steril dari mikroorganisme patogen, hama, ataupun benih gulma.
Selanjutnya: Air juga mudah terlepas dari serat-serat rockwol...
Air juga mudah terlepas dari serat-serat rockwool sehingga struktur rockwool memberikan rasio air dan udara yang optimum bagi pertumbuhan tanaman, selain itu sifat inert pada Rockwool secara biologis dan kimiawi tidak akan memodifikasi atau membatasi suplai nutrisi bagi tanaman.
Dalam satu penelitian dari Jurnal JAGROS “Pengaruh Media Tanam pada Hidroponik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kailan (Brassica Oleracea L.)”, masa tanam 35 hari mencapai panjang tanaman hingga 10,31 cm.
Selain itu di Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, dijelaskan bahwa lebih dari 98 persen air dan unsur-unsur hara dapat diserap oleh tanaman dalam sistem hidroponik dengan rockwool sebagai media tanam. Selain itu, Rockwoll disebut menghindarkan dari kegagalan semai akibat bakteri dan cendawan penyebab layu fusarium.
- Serat Kayu
Serat kayu biasanya didapat dari serbuk gergaji. Media tanam seperti serbuk gergaji dipilih lantaran ia punya tingkat kelembapan yang tinggi, kaya akan nutrisi tanaman dan tak hanya itu harga yang terjangkau.
Melalui publikasi Jurnal Bioeksperimen, meyebutkan bahwa serbuk gergaji terkandung di dalamnya lignin dan ligno selulosa yang punya tingkat porositas paling tinggi yang dapat diatur kelembabannya dengan menyesuaikan rasio air. Bibit yang menggunakan media tanam organic dapat menguatkan pertumbuhan bibit, juga aerasi yang lebih banyak berdasarkan tekstur dan strukturnya.
Dalam penelitian yang dipublikasikan melalui Jurnal JAGROS “Pengaruh Media Tanam pada Hidroponik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kailan (Brassica Oleracea L.)”, menunjukan bahwa dengan menggunakan media serbuk gergaji, berpengaruhi terhadap panjang tanamann. Dengan lama tanam selama 35 hari, panjang tanaman yang dihasilkan mencapai 11,21 cm.
- Sekam Padi
Dijadikan media tanam lantaran, sekam padi dianggap memliki sifat kimia dan fisik yang baik juga ringan.
Dikutip dari jurnal “Bioeksperimen” menyebutkan bahwa di dalam sekam padi terdapat beberapa kandungan nutrisi seperti mengandung C sebanyak 37 persen, abu sebanyak 20 persen, dan koenstituen utamanya adalah abu, SiO sebanyak 94 persen.
Masih dari sumber yang sama disebutkan pula, sekam padi memiliki kandungan silicon dan kalium yang tinggi, berperan sebagai penyedia nutrisi yang berpotensi perbaiki kondisi tanah.
Pada sebuah publikasi di Jurnal JAGROS bertajuk “Pengaruh Media Tanam pada Hidroponik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kailan (Brassica Oleracea L.)”, mengungkapkan penggunaan sekam padi berpengaruh besar terhadap pertambahan tinggi tanaman hidroponik. Dijelaskan bahwa selama masa tanam 35 hari, pertambahan panjang tanaman menjadi 11,03 cm.
TIKA AYU
Baca :
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini