Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

5 Minuman yang Baik untuk Pencernaan

Memilih minuman yang tepat setelah makan bisa mengurangi masalah pada pencernaan Anda.

3 Desember 2024 | 17.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi infused water. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Memilih minuman yang tepat setelah makan bisa mengurangi masalah pada pencernaan dan membantu saluran cerna mengolah makanan dengan baik. Ditulis laman Well and Good, Senin 2 Desember 2024, ahli diet terdaftar dan pakar kesehatan usus Amanda Sauceda RD mengatakan ada lima minuman yang bisa dinikmati setelah makan malam tanpa merasa kekenyangan.

1. Air

Air putih penting untuk selalu tersedia karena dapat membantu memecah makanan menjadi komponen nutrisinya. Menurut Mayo Clinic, air juga bisa melunakkan tinja mencegah sembelit. Ada banyak cara kreatif untuk membumbui atau mempermanis air yang diminum. Pertimbangkan untuk mencoba air yang ditambahkan bahan-bahan seperti mentimun, stroberi, mint, dan banyak lagi. 

2. Teh jahe

Jahe mengandung lebih dari 400 senyawa bermanfaat, termasuk senyawa yang memiliki sifat karminatif untuk memperlancar pencernaan, meredakan kram, refluks, gas, kembung, dan rasa kenyang yang tidak nyaman seperti dilansir menurut ulasan di Food Science & Nutrition tentang efek pencernaan jahe.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teh jahe bisa dibuat sendiri dari irisan akar jahe segar kata Sauceda. Untuk melakukannya, ia merekomendasikan untuk menambahkan sepotong jahe kupas sepanjang satu inci ke dalam delapan ons air dan didihkan selama 10 menit dan saring.

3. Teh pepermin

“Teh pepermin merupakan minuman yang secara tradisional direkomendasikan untuk mengatasi sakit perut," kata Sauceda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari segi penelitian, manfaat terbesar tampaknya berasal dari minyak esensial pepermin, yang telah terbukti meredakan nyeri perut setelah makan, khususnya pada orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS), menurut sebuah penelitian dalam Journal of Clinical Gastroenterology.

Namun mint pemicu refluks asam sehingga mungkin bukan pilihan yang baik bagi mereka yang mengalami nyeri ulu hati atau GERD. Untuk menikmati pepermin dalam bentuk minuman setelah makan malam, seduh satu atau dua sendok makan daun mint segar dalam delapan ons air panas selama 10 menit, lalu saring dan minum.

4. Kombucha

Kombucha merupakan minuman teh fermentasi yang memiliki berbagai rasa dan benar-benar dapat membantu membersihkan lidah sekaligus mendapatkan dosis probiotik yang menyehatkan usus.

Minum kombucha setiap hari membantu meredakan sembelit jangka pendek pada penderita IBS. Karbonasi juga dapat membantu meredakan perut mual. Namun, gelembung-gelembungnya terkadang dapat memicu mulas, jadi hindari minuman ini jika menderita refluks asam atau GERD.

5. Kefir

Sauceda mengatakan kefir yang merupakan produk minuman susu fermentasi yang memiliki efek mendinginkan, mirip dengan yoghurt encer. Kefir memiliki kandungan laktosa lebih rendah secara alami dan probiotik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus