Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekarang, banyak anak-anak yang lebih memilih untuk bermain gadget daripada melakukan permainan tradisional. Padahal, permainan tersebut memiliki banyak dampak baik untuk tumbuh kembang anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satunya, perkembangan kemampuan motorik yang menjadi faktor penting untuk pertumbuhan seseorang. Perkembangan motorik adalah pengendalian terhadap gerakan jasmani melalui kegiatan pusat syaraf, gerakan urat syaraf, dan otot. Berikut beberapa olahraga tradisional yang dapat dilakukan disarikan dari berbagai sumber.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Petak Jongkok
Permainan yang berasal dari Betawi ini sangat populer di seluruh daerah Indonesia. Petak Jongkok biasanya dimainkan oleh 5 orang dan dimulai dengan hompimpa. Orang yang kalah dalam hompimpa akan menjadi penjaga dan yang lain harus menghindar darinya. Ketika pemain sudah jongkok, penjaga tidak boleh menyentuhnya. Sebaliknya, jika sudah tersentuh, pemain harus menjadi penjaga selanjutnya.
Dikutip dari Dinas Kebudayaan Jakarta, permainan petak jongkok ini bagus untuk anak-anak di usia 6-10 tahun karena membuat anak menjadi kreatif dan membuat aturan permainan sendiri. Anak-anak juga dapat meningkatkan kemampuan motoriknya dengan bermain petak jongkok.
2. Engklek
Engklek merupakan permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak ketika mereka sekolah. Sebab, permainan ini hanya membutuhkan tanah lapang dan kapur untuk membuat petak sesuai keinginan. Permainan ini memiliki maksimal anggota, yaitu 5 orang. Permainan akan diawali dengan hompimpa dan suit hingga anak menyelesaikan semua kotak. Engklek melatih anak-anak untuk mereka visual, keseimbangan tubuh, serta motor planning.
3. Lompat Karet
Saat anak memainkan lompat karet, ia secara tidak sadar akan melatih syaraf motoriknya. Selain itu, permainan ini juga membuat anak menjadi terampil dan memiliki teknik melompat yang baik. Lompat karet membutuhkan 3 orang anggota dan sebuah tali berukuran 5 meter yang terbuat dari karet gelang. 2 orang akan ditunjuk sebagai pemain dan teman lainnya akan melompati karet dari mata kaki.
4. Bekel
Bekel adalah permainan yang dimainkan oleh 2-5 orang pemain. Saat bermain bekel, anak-anak memerlukan satu bola dan beberapa biji-biji. Setiap anak akan melemparkan bola bekel ke atas sambil mengambil satu persatu biji yang tersedia. Permainan ini akan melatih kecepatan dan kelincahan anak karena harus mengoordinasikan mata serta tangan. Beberapa manfaat lainnya dalam permainan bekel, yaitu melatih koordinasi visual dan motorik, kemampuan mengontrol sesuatu, dan mempertahankan posisi tubuh.
5. Congklak
Congklak adalah permainan yang cocok dimainkan untuk anak berusia 6-12 tahun. Congklak akan melatih konsentrasi anak, meningkatkan kemampuan motorik halus, serta menjadi sarana belajar menghitung. Congkak atau yang biasa disebut dhakon memiliki 2 orang pemain. Setiap orang harus mengisi lubang-lubang yang ada dalam papan congklak dengan biji-bijian. Saat mengisi, tidak boleh ada satu lubang yang terlewat atau berisi lebih dari satu. Pemenangnya ditentukan dari pemilik biji terbanyak.