Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan seks menjadi aktivitas intim yang dilakukan pasangan suami-istri. Laman The Herald, April 2018, melaporkan bahwa tidak melakukan hubungan seks secara teratur akan memiliki efek samping pada tubuh.
Baca: Justin Bieber - Hailey Baldwin Hindari Seks sebelum Menikah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut data statistik, orang Inggris sebelum meninggal telah melakukan hubungan seks hampir 5.800 kali. Dan hal itu dapat meningkatkan kesehatan mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Efek yang terjadi jika tidak melakukan hubungan seks secara teratur, seperti dilansir laman Mirror, salah satunya ialah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain itu, laman Mindfulness HackSpirit menyebutkan ada 5 efek samping dari kurangnya hubungan seks. Berikut efek sampingnya:
1. Risiko penyakit jantung tinggi
Penelitian ilmiah menemukan bahwa berhubungan seks hanya dua kali seminggu akan mengakibatkan pembuluh nadi (arteri) seorang pria tersumbat. Studi terbaru, yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine, menjelaskan bahwa seks dapat menghilangkan zat kimia berbahaya yang memicu masalah jantung. Pria dengan hubungan seks teratur akan memiliki sirkulasi yang lebih baik dan pembuluh darah yang sehat.
2. Tingkat stres tinggi
Kemungkinan orang akan merasa frustasi secara seksual. Karena riset menyatakan aktivitas seks yang baik bisa menghilangkan stres. Sebuah studi dilakukan pada tahun 2005 menyarankan berhubungan seksual jauh lebih efektif dibandingkan masturbasi. Hubungan seks dapat meningkatkan kadar endorfin dan hormon oksitosin. Itu dapat mengimbangi efek hormon kortisol yang menyebabkan stres.
3. Pertumbuhan otak lambat
Dengan berhubungan seks yang sering, akan membuat lebih pintar di usia tua. Studi yang dilakukan Oxford dan Conventry menemukan orang-orang yang melakukan hubungan seks secara rutin memiliki keberanian biasanya mendapat nilai lebih tinggi saat tes berbicara, dan kemampuan melihat lebih baik.
4. Resiko kanker prostat
Sebuah penelitian yang terbit di Amerika menunjukkan bahwa pria yang mengalami ejakulasi 21 kali atau lebih dalam setahun akan memiliki 33 persen lebih rendah risiko terkena kanker prostat. Dijelaskan pula bahwa orgasme dapat mengurangi risiko stres dan dapat mengatur metabolisme sel.
Baca: Dokter Anjurkan Hubungan Seks 2-3 Hari Sekali, Ini Alasannya
5. Lebih sulit mendapatkan ereksi
Sebuah penelitian di Amerika pada 2008 menunjukkan pria yang bercinta seminggu dua kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi dibandingkan mereka yang melakukannya secara teratur.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | THE HERALD | THE MIRROR | MINDFULNESS HACKSPIRIT | JOURNAL OF SEXUAL MEDICINE