Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Akhir pekan tak perlu keluar kota jika hanya ingin mendapatkan suasana yang berbeda. Datanglah ke perkampungan Betawi Setu Babakan di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Di sini, pengunjung bisa menikmati suasana alam yang masih asri di tengah kota, dengan danau dan pepohonan yang mengelilinginya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perkampungan budaya Betawi ini bukan hanya terkenal karena alamnya, tetapi juga karena kelezatan kuliner tradisionalnya. Tempat ini adalah surga bagi pecinta makanan khas Betawi. Dari kerak telor hingga es selendang mayang yang segar bisa ditemukan di sini. Mau mencoba?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut lima kuliner khas Betawi yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Setu Babakan.
1. Kerak Telor
Kerak telor merupakan hidangan khas Betawi yang paling ikonik. Hidangan ini terbuat dari beras ketan yang diampurkan dengan telur bebek atau atam, kemudian dipanggang hingga kecokelatan. Kerak telor biasanya disajikan dengan bawang merah goreng dan serundeng. Rasa manis dan gurih dari ketan, telur, dan taburan rempah membuat kerak telor menjadi hidangan yang lezat dan unik.
2. Soto Betawi
Banyak darah di Indonesia punya soto, tapi soto Betawi beda dari yang lainnya. Perbedaan utamanya adalah dalam bumbu kuahnya yang kaya, biasanya terbuat dari santan, daging sapi, kentang, tomat, dan rempah-rempah khas Betawi seperti serai dan daun jeruk purut. Soto Betawi biasanya disajikan dengan nasi putih, emping, dan jeruk nipis. Hidangan ini sangat cocok untuk menghangatkan perut di hari yang dingin.
3. Laksa Betawi
Laksa merupakan hidangan campuran antara kebudayaan Tiongkok dan Melayu. Ada beberapa daerah di Indonesia yang memiliki kuliner laksa, di antaranya Bogor dan Palembang. Ciri khas hidangan ini adalah campuran mi dengan kuah santan. Nah, di Setu Babakan, pengunjung bisa menemukan laksa Betawi yang memiliki cita rasa unik, berisi bihun yang diguyur kuah yang gurih dengan isian daging ayam, udang, dan lainnya.
4. Bir Pletok
Meski namanya bir, ini bukanlah minuman beralkohol. Bir pletok terbuat dari rempah dan tanaman rimpang yang sering dijadikan bahan untuk membuat jamu-jamuan, jadi aman diminum anak-anak sampai orang tua.
Bir pletok sudah ada sejak era kolonial Belanda. Minuman ini diciptakan oleh masyarakat pribumi yang tak mau kalah dengan bangsa Eropa yang minum bir. Meski tidak mengandung alkohol, minuman ini memiliki fungsi yang sama dengan bir yakni menghangatkan tubuh saat cuaca dingin.
5. Es Selendang Mayang
Saat berada di Setu Babakan, pastikan mencoba es selendang mayang sebagai penutup. Es ini terbuat dari sagu aren warna warni yang menyerupai selendang, diguyur santan dan gula merah. Rasanya manis dan segar, menjadikannya penyejuk tenggorokan yang sempurna setelah menyantap kuliner Betawi yang pedas.
6. Dodol Betawi
Tradisi membuat dodol menggunakan kayu bakar masih bisa ditemukan di Setu Babakan. Jadi, jika berkunjung ke sini, jangan lupa mencicipi makanan manis dengan tekstur yang kenyal ini. Makanan ini terbuat dari gula aren, tepung ketan, dan santan yang masak sambil diaduk dalam waktu hingga 10 jam sampai membentuk tekstur yang khas.