Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Inhalasi adalah cara pemberian obat yang digunakan dalam berbagai penyakit paru. Inhalasi pada pasien dewasa sering digunakan dalam pengobatan asma, penyakit paru obtrutif kronik (PPOK), bronkitis kronik, dan emfisema. Sedangkan, pada anak-anak, inhalasi merupakan pengobatan utama ketika terjadi serangan utama akut.
Terapi menggunakan metode inhalasi merupakan cara pemberian obat yang diberikan secara langsung ke dalam saluran napas melalui uap yang dihirup. Tujuan dari terapi inhalasi adalah obat dengan konsentrasi efektif dapat tercapai di paru-paru dengan efek samping yang minimal. Dalam terapi inhalansi, obat yang digunakan tersedia dalam bentuk obat suntik dan minum.
Dalam melakukan terapi ini diperlukan alat khusus, seperti metered dose inhaler (MDI), nebulizer, dan dry powder inhaler (DPI). Dari ketiga alat tersebut yang sering digunakan adalah nebulizer. Nebulizer digunakan dalam penanganan serangan akut di rumah sakit. Selain itu, nebulizer digunakan juga sebagai pengontrol asma.
Dikutip dari situs resmi PIK Hospital, berikut ini adalah cara penggunaan nebulizer dalam terapi inhalansi :
- Buka tutup tabung obat nebulizer dan masukkan cairan obat ke dalamnya.
- Letakkan mouth piece di antara gigi & bibir (atau dapat juga digunakan masker uap untuk anak-anak).
- Tekan tombol On
- Bernapas dengan normal dan hirup uap obat yang keluar sampai obat habis
- Matikan nebulizer
- Bersihkan wadah obat pada inhalasi atau nebulizer menggunakan air hangat, biarkan mengering.
EIBEN HEIZIER
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini