Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tua melatih anak berpuasa sejak usia dini saat Ramadan. Hal ini penting untuk membentuk karakter dan spiritualitas mereka. Cara ini bisa membantu anak menghargai makna puasa Ramadan sebagai kewajiban dalam Islam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pendekatan yang tepat dan bijaksana sangat diperlukan agar anak tidak merasa terbebani. Orang tua perlu menyesuaikan cara pengenalan puasa dengan usia dan kesiapan anak sehingga mereka dapat memahami dan menjalankannya dengan baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat membantu anak memahami dan menjalankan ibadah puasa dengan baik. Proses ini memungkinkan anak belajar tentang makna puasa secara bertahap dan menyenangkan. Pembiasaan sejak dini juga berperan dalam membentuk karakter yang kuat dan spiritualitas yang mendalam.
Cara Melatih Anak Puasa
Dengan bimbingan yang bijaksana, anak dapat menjalani puasa Ramadan dengan kesadaran dan keikhlasan. Beberapa laman memberi tips mengarjarkan anak berpuasa, seperti pennyappeal.org pada April 2021 dan juga jeddahmom.com. Berikut tips melatih anak puasa Ramadan.
Mulai dengan bertahap
Mulailah dengan mengajak anak berpuasa selama beberapa jam kemudian secara bertahap tambahkan durasinya hingga penuh. Pendekatan ini membantu anak menyesuaikan diri secara fisik dan mental dengan rutinitas puasa.
Beri pemahaman sederhana
Jelaskan kepada anak tentang makna puasa dengan bahasa yang mudah dipahami. Misalnya, ajarkan puasa adalah menahan diri dari makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam sebagai bentuk ibadah. Penjelasan ini membantu anak memahami tujuan dan pentingnya berpuasa.
Beri contoh berpuasa yang baik
Anak cenderung meniru perilaku orang tua. Karena itu, tunjukkan semangat dan konsistensi menjalankan puasa. Ketika anak melihat orang tua berpuasa dengan penuh keikhlasan, mereka akan termotivasi untuk melakukan hal yang sama.
Pastikan kesehatan anak terjaga
Pastikan anak mendapat asupan nutrisi yang cukup saat sahur dan berbuka. Perhatikan kondisi fisik anak dan jangan memaksakan jika ia merasa tidak mampu melanjutkan puasa. Kesehatan anak harus tetap menjadi prioritas utama.
Ciptakan suasana puasa yang menyenangkan
Libatkan anak dalam kegiatan seperti menyiapkan menu sahur dan berbuka puasa serta ajak mengikuti tradisi Ramadan seperti tarawih dan tadarus. Hal ini membuat anak merasakan kebersamaan dan kegembiraan selama Ramadan.
Apresiasi usaha anak
Berikan pujian atau hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi atas usaha anak dalam berpuasa. Penghargaan ini akan meningkatkan motivasi dan semangat anak untuk terus belajar puasa.
Pilihan Editor: Pilihan Makanan Menu Buka Puasa untuk Memulihkan Energi