Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fosfor putih merupakan zat kimia berbahaya yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan bom. Hal ini telah dilakukan oleh beberapa negara di seluruh dunia, salah satunya pasukan Israel gunakan bom fosfor putih saat menyerang Gaza dan Lebanon Selatan pada Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman Amnesty International, pasukan Israel menembakkan peluru artileri yang mengandung fosfor putih, senjata pembakar, dalam operasi militer di sepanjang perbatasan selatan Lebanon antara 10 dan 16 Oktober 2023. Satu serangan terhadap kota Dhayra pada 16 Oktober lalu harus diselidiki sebagai kejahatan perang karena serangan tersebut merupakan serangan sembarangan yang melukai sedikitnya sembilan warga sipil, merusak objek-objek sipil, dan melanggar hukum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fosfor putih biasanya digunakan untuk keperluan militer dalam granat dan peluru artileri. Selain itu, fosfor putih juga dipakai untuk menghasilkan penerangan, menghasilkan tabir asap dan sebagai pembakar. Kegunaan industri utamanya dalam produksi yakni asam fosfat, fosfat dan senyawa lainnya. Fosfat sendiri digunakan untuk memproduksi berbagai produk termasuk pupuk dan deterjen. Fosfor telah digunakan sebagai rodentisida dan kembang api.
Dampak bahaya fosfor putih bagi tubuh
Fosfor putih berbahaya digunakan melalui semua jenis paparan. Zat fosfor putih dapat diserap dalam jumlah beracun setelah konsumsi atau paparan kulit. Selain itu, asap dari pembakaran fosfor juga berbahaya bagi mata dan saluran pernafasan karena oksida fosfor larut dalam uap air membentuk asam fosfat.
Dilansir dari laman World Health Organization (WHO), efek sistemik dari fosfor putih mungkin tertunda hingga 24 jam setelah paparan. Namun, dalam beberapa kasus paparan yang parah, efek sistemik yang tertunda dapat mencakup efek kardiovaskular dan kolaps, kerusakan ginjal dan hati, serta penurunan kesadaran hingga koma. Bahkan, kematian dapat terjadi karena syok, gagal hati atau ginjal, kerusakan sistem saraf pusat, atau miokardium.
Bahaya fosfor putih bagi kulit
Paparan fosfor putih dapat menyebabkan luka bakar yang parah. Luka bakar ini sangat menyakitkan dan diakibatkan oleh kombinasi cedera termal dan kimia. Area kulit yang terkena mungkin tampak kekuningan dan mungkin menunjukkan luka bakar nekrotik dengan ketebalan penuh yang dikelilingi oleh jaringan yang terkelupas.
Fosfor putih sangat larut dalam lipid. Oleh karena itu, ia dapat menembus jaringan di bawahnya sehingga menyebabkan luka bakar dalam yang penyembuhannya lambat. Partikel fosfor putih yang menembus kulit, misalnya pecahan peluru, mungkin mulai terbakar saat luka dibuka dan terkena udara. Asap putih dari pembakaran fosfor mungkin terlihat keluar dari luka. Fosfor putih dapat diserap dari permukaan yang terbakar dan menyebabkan toksisitas sistemik, khususnya perubahan EKG.
Dilansir dari Healthline, perawatan untuk luka bakar fosfor putih melibatkan penghilangan fosfor dari kulit atau mata untuk menghindari luka bakar lebih lanjut dan irigasi agresif dengan air dingin untuk mendinginkan kulit. Fosfor putih tidak memiliki obat penawar, namun profesional medis mungkin menggunakan tembaga sulfat untuk menetralisirnya.
Bahaya fosfor putih bagi mata
Partikel fosfor putih dapat menyebabkan luka bakar dan perforasi kornea mata. Paparan asap pembakaran fosfor dapat menyebabkan iritasi mata, blefarospasme, fotofobia, lakrimasi, dan konjungtivitis.
Bahaya fosfor putih sebabkan inhalasi
Asap dari pembakaran fosfor dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan bagian atas, batuk, sakit kepala, dan edema paru yang tertunda. Selain itu, fosfor putih dapat menyebabkan cedera serius dan kematian jika terhirup atau tertelan. Paparan dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerusakan jantung, kerusakan hati, kerusakan jantung, hingga
koma.