Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah daerah di Indonesia mempersiapkan kebijakan mengurangi sampah plastik. Bukan apa-apa, Indonesia sudah tergolong darurat sampah plastik. Diperkirakan setiap tahun 4,8 juta ton sampai dengan 12,7 juta ton sampah plastik masuk ke laut. Pada 2015, Indonesia menghasilkan 3,2 juta ton sampah plastik dan sebanyak 1,29 juta ton di antaranya sampai ke laut. Indonesia disebut-sebut berada di urutan kedua setelah Tiongkok sebagai negara penghasil sampah terbesar yang dibuang ke laut.
Baca juga: Sayangi Lingkungan, Yuk Kurangi Limbah Plastik dengan 3 Cara Ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sampah plastik kebanyakan berasal dari rumah yang kadang-kadang hanya hal sepele, misalnya sedotan yang sebenarnya bisa saja tidak digunakan, botol air, kantong plastik yang hanya digunakan membawa belanjaan dari warung ke rumah. Dikutip dari National Geographic, barang-barang sekali pakai seperti itu menyumbang 40 persen sampah plastik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tapi, ada cara-cara mudah, lho, untuk bisa mengurangi limbah plastik.
1. Hindari sedotan
Divers Clean Action mengeluarkan data bahwa konsumsi sedotan di Indonesia setiap harinya diperkirakan mencapai 93,2 juta batang. Dengan kata lain, jika jutaan batang sedotan itu dibentangkan, jaraknya sama seperti lima kali perjalanan pulang pergi Jakarta hingga Papua. Nah, cobalah membiasakan menggunakan sedotan yang bisa digunakan kembali. Saat ini sudah banyak dijual, kok. Simpanlah di tas, lalu gunakan saat membutuhkannya di mana saja. Ini juga berlaku untuk peralatan makan sekali pakai, seperti sendok, garpu, dan piring plastik.
2. Daur ulang
Ada beberapa kemasan plastik bisa digunakan ulang, seperti botol bekas minuman, atau kantong kresek. Belajarlah memisahkan sampah plastik yang bisa didaur ulang, lalu serahkan ke bank sampah terdekat.Petugas kebersihan Kepulauan Seribu memanfaatkan sampah plastik dari pesisir pantai untuk dibuat ecobrick, botol plastik yang dipadatkan dan dirangkai jadi kerajinan. Istimewa
3. Membawa minum
Botol minuman adalah salah satu penyumbang sampah plastik terbesar. Mulai sekarang, bawalah minum sendiri agar tak perlu membeli air dalam botol. Lebih hemat juga, kan?
4. Beli dalam kemasan besar
Camilan yang dikemas individual akan menghasilkan sampah plastik lebih banyak. Karena itu, cobalah beli dalam kemasan besar, lalu bagilah dalam wadah-wadah kecil untuk anak-anak di rumah.
5. Bawa wadah bahan makanan
Ketika berbelanja bahan makanan di supermarket atau pasar tradisional, masing-masing bahan makanan akan dikemas terpisah. Nah, daripada membawa sampah plastik ke rumah, coba bawa wadah plastik ke pasar untuk menampung bahan-bahan makanan yang dibeli.
6. Persiapkan kantong belanja
Terakhir, dan ini yang sangat penting, bawalah kantong belanja yang bisa dipakai ulang. Pemerintah sebenarnya pernah melakukan uji coba kantong plastik berbayar, tapi pemberlakuannya belum merata.
Baca juga: Fakta Pergub Pembatasan Plastik, dari Jumlah Sampah sampai Sanksi
Perubahan-perubahan kecil ini akan berdampak luar biasa pada pengurangan sampah plastik di lingkungan kita. Mulailah dari rumah!
NATIONAL GEOGRAPHIC