Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Roti adalah makanan pokok yang umum dikonsumsi di berbagai belahan dunia. Namun, seperti halnya makanan lainnya, roti memiliki masa simpan dan kondisi tertentu yang dapat membuatnya tidak layak untuk dikonsumsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi penggemar roti, penting sekali untuk mengenali ciri-ciri roti yang tidak layak dikonsumsi agar tidak membahayakan kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tanda-tanda roti yang sudah basi juga sangat mudah terlihat. Berikut adalah beberapa ciri roti yang sebaiknya dihindari.
Ciri-Ciri Roti Tidak Layak Konsumsi
1. Adanya Jamur
Salah satu tanda yang paling jelas bahwa roti sudah tidak layak dikonsumsi adalah adanya jamur. Jamur pada roti biasanya berwarna hijau, biru, atau hitam dan seringkali terlihat seperti serbuk atau berbulu.
Jamur dapat tumbuh di roti akibat kelembaban atau kondisi penyimpanan yang tidak baik. Konsumsi roti yang telah terkontaminasi jamur dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti alergi atau keracunan makanan.
Bahkan jika hanya sedikit bagian roti yang berjamur, maka lebih baik tidak memakannya karena spora jamur bisa menyebar ke seluruh roti meskipun tidak terlihat.
2. Bau yang Tidak Sedap
Roti yang tidak layak dikonsumsi seringkali memiliki bau yang tidak sedap. Bau yang asam, apek, atau busuk bisa menjadi indikasi bahwa roti tersebut sudah basi atau terkontaminasi bakteri. Bau yang aneh ini seringkali muncul akibat pembusukan, terutama jika roti disimpan di tempat yang lembab atau tidak tertutup dengan baik.
3. Tekstur yang Berubah
Roti yang baik seharusnya memiliki tekstur yang lembut atau renyah, tergantung jenisnya. Namun, roti yang sudah tidak layak makan biasanya akan mengalami perubahan tekstur.
Roti yang terlalu kering dan keras mungkin sudah basi, sedangkan roti yang lembek atau basah bisa jadi terkontaminasi atau mengalami pembusukan. Tekstur yang tidak biasa ini bisa disebabkan oleh penyimpanan yang tidak tepat atau usia roti yang sudah lama.
4. Rasa yang Tidak Normal
Jika roti memiliki rasa yang berbeda dari biasanya, seperti rasa asam atau pahit, ini bisa menjadi tanda bahwa roti tersebut sudah tidak baik untuk dikonsumsi.
Rasa yang aneh bisa muncul karena fermentasi yang berlebihan atau kontaminasi bakteri. Meskipun kadang-kadang perubahan rasa ini mungkin tidak terlalu mencolok, tetaplah waspada jika roti terasa berbeda dari biasanya.
5. Adanya Bercak Berwarna
Selain jamur, bercak berwarna lain pada roti juga bisa menjadi tanda bahwa roti tersebut sudah tidak aman.
Bercak kuning, merah, atau warna lain selain coklat alami roti mungkin menunjukkan adanya kontaminasi atau proses pembusukan. Warna-warna ini bisa jadi berasal dari pertumbuhan jamur atau bakteri.
6. Kondisi Kemasan yang Rusak
Jika roti dikemas dalam plastik atau kemasan lain, perhatikan juga kondisi kemasannya. Kemasan yang rusak, robek, atau bocor bisa menyebabkan roti terpapar udara, kelembaban, dan kontaminan, yang dapat mempercepat pembusukan.
Selain itu, roti yang disimpan di kemasan yang tidak kedap udara bisa menjadi keras dan kering, atau justru lembek karena kelembaban berlebih.
7. Usia Roti
Usia roti adalah faktor penting yang harus diperhatikan. Setiap roti memiliki masa simpan yang terbatas, dan setelah melewati masa tersebut, kualitas dan keamanannya untuk dikonsumsi bisa menurun.
Roti yang segar biasanya dapat disimpan selama beberapa hari hingga satu minggu tergantung pada jenis dan metode penyimpanannya. Namun, roti yang disimpan lebih lama dari masa simpan yang dianjurkan sebaiknya diperiksa dengan cermat sebelum dikonsumsi.
RIZKI DEWI AYU