Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

8 Cara Mengobati Radang Mastitis pada Ibu Menyusui

Mastitis dapat menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan rasa hangat di payudara disertai gejala mirip flu bagi ibu menyusui.

17 Desember 2024 | 09.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mastitis merupakan peradangan jaringan payudara yang sering dialami ibu menyusui. Kondisi ini bisa sangat mengganggu, terutama saat ibu sedang menghadapi tantangan baru sebagai orang tua. Mastitis sering kali menyebabkan nyeri, bengkak, kemerahan, serta gejala mirip flu seperti demam dan kelelahan. Namun jangan khawatir, ada banyak cara untuk mengatasinya tanpa harus berhenti menyusui.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari American Academy of Family Physicians, mastitis biasanya terjadi ketika saluran ASI tersumbat atau ketika bakteri masuk melalui puting yang retak. Faktor seperti tekanan pada payudara, stres berlebihan, atau penyapihan yang terlalu cepat juga dapat menjadi pemicu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Healthline, berikut delapan cara efektif untuk mengobati mastitis dan langkah pencegahannya:

1. Istirahat yang Cukup

Istirahat adalah langkah pertama yang penting dalam pemulihan. Sebagai ibu baru, mungkin sulit untuk menemukan waktu istirahat, tetapi Anda harus mencoba mengurangi aktivitas harian. Jika memungkinkan, mintalah bantuan pasangan atau keluarga untuk mengurus bayi selama beberapa jam agar Anda bisa beristirahat. Dengan istirahat yang cukup, tubuh Anda akan lebih kuat melawan infeksi.

2. Menyusui Secara Teratur

Menyusui bayi setiap 2-3 jam dapat membantu melancarkan aliran ASI dan mencegah pembengkakan lebih lanjut. Fokuskan untuk menyusui dari payudara yang terasa sakit terlebih dahulu. Jangan khawatir, ASI tetap aman untuk diminum bayi meskipun Anda mengalami mastitis. Menyusui secara teratur juga membantu melepaskan sumbatan pada saluran ASI.

3. Ganti Posisi Menyusui

Cobalah beberapa posisi menyusui untuk membantu mengurangi tekanan pada area yang sakit. Posisi seperti football hold atau menyusui sambil berbaring bisa menjadi pilihan. Posisi yang berbeda memungkinkan hisapan bayi bekerja pada area payudara yang berbeda, sehingga membantu melancarkan sumbatan pada saluran ASI.

4. Gunakan Obat Pereda Nyeri

Obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan. Obat-obatan ini aman untuk ibu menyusui, tetapi pastikan Anda mengikuti dosis yang disarankan. Jika ragu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker.

5. Terapi Daun Kubis

Daun kubis dingin merupakan cara alami yang populer untuk meredakan nyeri dan pembengkakan. Simpan daun kubis di lemari es, kemudian letakkan di payudara Anda selama sekitar 20 menit. Pastikan untuk tidak menutupi puting agar tetap kering. Lakukan terapi ini hingga tiga kali sehari untuk hasil terbaik.

6. Manfaatkan Minyak Esensial

Minyak esensial seperti tea tree oil memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi. Campurkan beberapa tetes minyak esensial dengan minyak pelarut, seperti minyak zaitun, sebelum dioleskan ke area payudara. Hindari area puting yang dapat bersentuhan langsung dengan mulut bayi.

7. Konsumsi Bawang Putih

Bawang putih mentah dikenal memiliki sifat antimikroba alami yang dapat membantu melawan infeksi. Potong bawang putih menjadi potongan kecil dan telan seperti pil. Jika rasa bawang putih terlalu kuat, Anda bisa meminumnya dengan susu atau jus untuk mengurangi rasa.

8. Konsumsi Vitamin C

Vitamin C dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat penyembuhan. Sumber alami vitamin C, seperti jeruk, paprika merah, kiwi, dan brokoli, dapat dimasukkan ke dalam menu harian Anda. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan suplemen vitamin C.

Selain langkah-langkah di atas, pastikan Anda tetap terhidrasi. Cairan yang cukup membantu menjaga produksi ASI dan mempercepat pemulihan tubuh. Minumlah setidaknya 16 gelas cairan per hari, yang bisa berupa air putih, jus, atau teh herbal.

Jika gejala mastitis tidak membaik dalam 24 hingga 48 jam, atau jika Anda mengalami demam tinggi, segera konsultasikan dengan dokter. Dalam beberapa kasus, antibiotik mungkin diperlukan untuk mengobati infeksi bakteri.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus