Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Agar Kain Tradisional Sebagai Budaya Tidak Punah, Lakukan Ini

Beberapa kain tradisional sebagai budaya khas Indonesia terancam punah keberadaannya. Alasannya budaya berkain tradisional mulai dilupakan.

11 Maret 2018 | 07.35 WIB

Batik Besurek di Pameran 33 Kain Nusantara di Alun Alun Grand Indonesia, Jakarta, 8 November 2017. Tempo/Astari Pinasthika Sarosa
Perbesar
Batik Besurek di Pameran 33 Kain Nusantara di Alun Alun Grand Indonesia, Jakarta, 8 November 2017. Tempo/Astari Pinasthika Sarosa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa kain tradisional sebagai budaya khas Indonesia terancam punah keberadaannya. Bahkan ada pula beberapa motif kain batik yang juga akan hilang dimakan zaman.

Umumnya, budaya kain tradisional mulai dilupakan keberadaannya karena minimnya minat pengrajin maupun masyarakat Indonesia terhadap kain-kain Indonesia yang beragam. Padahal, kain batik adalah salah satu ciri khas kebudayaan Indonesia yang terkenal sampai mancanegara. Contoh kain yang hampir punah adalah batik maos dari Cilacap dan batik nitik dari Yogyakarta. Baca: 7 Fakta tentang Kendall Jenner , Menderita Disleksia?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Untuk melestarikan kain-kain tradisional Indonesia, Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCB Indonesia) menggelar acara bertajuk “Peringatan HUT ke-4 Komunitas Cinta Berkain Indonesia: Melangkah Bersama - Melestarikan Budaya Bangsa” di Menara Mandiri, Jakarta, pada tanggal 9 Maret 2018 lalu. Dalam acara bernuansa Betawi tersebut, KCB mengadakan peragaan busana berbahan kain tradisional, bazaar produk kain, dan kegiatan lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut penjelasan Humas KCB Indonesia, Alida Rosita, tujuan kegiatan peringatan ini adalah untuk meningkatkan rasa kebersamaan, persatuan, dan kesatuan antara anggota KCB serta melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia, yaitu berkain tradisional kedaerahan.

Selain itu, Ketua Umum KCB Indonesia, Sita Hanimastuty Agustanzil mengimbau para anggota untuk terus menjaga warisan budaya, mengajak masyarakat untuk mencintai produk kain Indonesia, serta mengedukasi pengrajin kain tradisional untuk terus meningkatkan kualitas produksi, baik dari bahan dan kreativitas desain yang dapat dipersaingkan. KCB juga berharap pemerintah dapat mencanangkan ide hari nasional busana berkain tradisional kedaerahan Nusantara untuk kegiatan keseharian. Baca: Semakin Marak, Waspadai Kesalahan Suntik Filler dan Tarik Benang

Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCB Indonesia) adalah perkumpulan masyarakat perempuan yang peduli terhadap pelestarian budaya busana kain tradisional warisan leluhur. Tujuan didirikannya komunitas ini adalah untuk meneguhkan jati diri perempuan Indonesia, mencegah dominasi budaya asing, serta menjadikan busana kain tradisional Nusantara sebagai busana keseharian perempuan Indonesia.

Sejauh ini, program-program yang sudah dijalankan oleh KCB Indonesia adalah Pesta Budaya, Apresiasi Seni budaya, Pelatihan dan Pembinaan bagi para anggota KCBI sebanyak 3 kali dalam setahun, talkshow, peragaan busana kain daerah, serta mengisi berbagai acara untuk menyebarkan kebiasaan memakai kain Indonesia.

MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus