Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Akibat Buruk Sering Main Media Sosial bagi Kesehatan Mental

Psikolog tidak menyarankan menggunakan media sosial secara berlebihan bila ingin menjaga kesehatan mental.

10 Oktober 2022 | 12.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan media sosial berlebihan sangat tidak dianjurkan. Psikolog tidak menyarankan menggunakan media sosial secara berlebihan bila ingin menjaga kesehatan mental.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Meskipun media sosial menyajikan banyak hal dan menawarkan kemudahan seperti bersosialisasi secara mudah dengan teman atau saudara yang berjauhan, sejatinya kita tidak bersosialisasi secara nyata dengan orang lain," kata psikolog Lathifah Utami.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak hanya itu, lulusan Universitas Tarumanagara itu mengatakan banyaknya konten negatif yang dilihat di media sosial juga dapat berdampak pada psikologis. Isu kekerasan, kejahatan, flexing, atau berita bencana dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran.

"Yang akhirnya mempengaruhi kondisi psikologis kita," kata mantan dosen tidak tetap di Universitas Tarumanagara itu.

Psikolog yang kini bekerja di Experd Consultant itu juga mengingatkan untuk menggunakan internet secukupnya sebab penggunaan internet secara berlebihan juga dapat menimbulkan kecanduan yang dapat mempengaruhi pola tidur, emosi, dan pola pikir sehingga mengakibatkan kesehatan mental terganggu. Untuk mengatasinya, dia menyarankan untuk pelan-pelan mengurangi akun media sosial atau membatasi durasi penggunaan.

"Misalnya, kita bisa mematikan handphone satu jam sebelum tidur," ujarnya.

Kemudian, coba kembali berinteraksi dengan orang-orang sekitar seperti menyapa tetangga, berbincang dengan pemilik warung, berjumpa teman-teman tanpa menggunakan ponsel, dan berbincang bersama keluarga tanpa memegang ponsel. Dia juga menyarankan untuk selektif dalam memilih informasi sebab terpapar terlalu banyak berita negatif dapat membuat suasana hati memburuk. Imbangi dengan informasi positif dan ikuti akun-akun yang berisi motivasi atau inspirasi hidup yang dapat menebarkan energi positif.

Yang harus dihindari demi kesehatan jiwa 
Selain membatasi penggunaan media sosial, Lathifah menjelaskan hal-hal lain yang harus dijauhi demi menjaga kesehatan mental, yakni berpikir negatif, pola tidur tak teratur, serta aktivitas fisik yang rendah.

Dia menjelaskan pikiran negatif dapat memberikan alarm bagi tubuh untuk waspada dan hati-hati. Jika ini terjadi terus menerus, secara tidak langsung orang akan merasa lelah dan sulit berpikir jernih untuk menemukan jalan keluar.

"Melihat masalah secara positif dapat membantu seseorang untuk fokus pada hal-hal baik dan potensi diri sehingga mendukungnya untuk memikirkan solusinya," katanya.

Gaya hidup sehat seperti pola tidur yang teratur juga penting dalam menjaga kesehatan jiwa. Menurut Lathifah, istirahat cukup membuat pikiran menjadi lebih jernih.

"Maka dari itu, kita sebaiknya menjaga kualitas tidur dan istirahat kita agar dapat berfungsi optimal," pesannya.
 
Sebaliknya, pola tidur yang tidak teratur, apalagi kurang tidur menyebabkan mudah cemas, marah, dan sulit fokus. Tentunya hal ini berdampak negatif terhadap kehidupan. Menjaga gaya hidup yang aktif juga tak kalah penting demi kesehatan jiwa. Olahraga rutin harus menjadi bagian kehidupan sehari-hari sebab olahraga meningkatkan hormon endorfin yang menimbulkan rasa bahagia.

"Terlalu banyak rebahan atau menghabiskan waktu tanpa bergerak, membuat kita merasa malas melakukan sesuatu," ujarnya.

Terlalu lama malas bergerak bisa membuat tidak produktif serta berdampak buruk terhadap mental. Kegiatan positif ini bisa dimulai dengan olahraga ringan sekadar berjalan pagi yang bisa mencerahkan suasana hati.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus