Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Aksesori Ini Terbuat dari Jamur Tempe, Ada Tas dan Sandal Kulit

Akseseori fashion buatan lokal ini memanfaatkan limbah jamur tempe untuk dijadikan tas kulit, sandal, hingga tali jam tangan.

30 September 2019 | 15.02 WIB

Tas kulit dari bahan jamur tempe (Instagram @mycotech)
Perbesar
Tas kulit dari bahan jamur tempe (Instagram @mycotech)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Fashion item seperti baju, tas, dan sepatu tidak lagi hanya dijadikan sebagai penunjang penampilan namun juga sebagai alat untuk mencerminkan kepribadian. Namun tak banyak yang menyadari cerita di balik fashion item yang dikenakan, entah bahan, pekerja, atau budaya di baliknya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kini, ada beberapa fashion item buatan lokal yang tidak hanya membuat jadi lebih stylish tetapi juga bisa memberikan dampak sosial yang baik, seperti yang dilakukan brand fashion ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Barang fashion yang terbuat dari bahan dasar kulit hewan masih menjadi andalan bagi beberapa brand besar. Namun, untuk memproduksi tas, sandal, dompet, atau tali jam tangan dengan bahan dasar kulit hewan asli membutuhkan beberapa bahan kimia pendukung yang berpotensi mencemari lingkungan.

Sandal kulit dari bahan jamur tempe buatan Mycotech (Instagram @mycotech)

Untuk itu, Mycotech, wirausaha sosial asal Bandung menggunakan limbah pertanian berbahan dasar jamur tempe sebagai pengganti kulit yang dinamakan Mylea (Mycelium Leather).

Kulit Mylea ini tidak kalah stylish dan juga tahan lama seperti kulit hewan. Menggunakan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan membuat fashion item seperti tas tangan, watch strap dan dompet dari Mycotech ramah lingkungan.

Sebelumnya MyCotech telah membuktikan bahwa jamur Mylea juga dapat digunakan untuk bahan bangunan yang tidak kalah kokoh dengan produk pertambangan.

Mereka berusaha menciptakan pengganti gypsum sebagai bahan bangunan menjadi jamur di mana proses produksinya diatur secara inklusif. Petani berskala kecil direkrut sebagai rekan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari limbah pertanian yang sebelumnya tidak pernah mereka anggap berharga.

ANTARA 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus