Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemasangan ring jantung merupakan salah satu metode pengobatan medis untuk pasien dengan pembuluh darah jantung koroner. Ring jantung tersebut dapat membantu mengembalikan fungsi saluran pembuluh darah tersumbat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyakit jantung koroner sebagai penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Pembuluh darah yang menyempit bisa membuat aliran darah ke jantung tidak lancar atau bahkan terhenti. Kondisi tersebut tentu akan mengancam nyawa. Oleh karena itu, tindakan pemasangan ring jantung atau stent diperlukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemasangan ring jantung berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit atau tersumbat di bagian jantung dengan cara noninvasif atau tanpa bedah. Caranya dengan menggunakan anestesi lokal lewat daerah pergelangan tangan ataupun pangkal paha.
Proses yang juga disebut angioplasti koroner ini dilakukan dengan memasukkan kateter ke bagian arteri yang mengalami penyempitan. Kemudian, dokter akan mengembangkan balon kecil melalui kateter untuk melebarkan arteri yang menyempit tersebut dan memasang ring jantung.
Ring jantung terbuat dari logam yang dapat menyesuaikan dengan tubuh. Ring berbentuk tabung kecil yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah sebagai penahan agar pembuluh darah tetap terbuka.
Dengan kemajuan teknologi, ring dilapisi obat untuk mencegah penyempitan berulang di tempat yang sama. Setelah ring terpasang, pembuluh darah koroner di jantung dapat kembali menerima aliran darah dengan baik. Aliran darah yang normal akan memperkecil risiko mengalami serangan jantung pada pembuluh darah yang bermasalah tersebut.
Kapan Diperlukan?
Pemasangan ring jantung hanya diperlukan dalam kondisi penyakit jantung koroner tertentu saja. Pemasangan harus dilakukan apabila tingkat penyumbatan pembuluh darah mencapai 80 persen ke atas. Jika penyumbatan di bawah 80 persen, maka langkah terbaik adalah mengonsumsi obat pemecah plak.
Sementara itu, pasien jantung koroner yang tingkat keparahannya belum terlalu kompleks sebaiknya tetap menjaga kondisi kesehatan jantung. Bila kondisi jantung tetap dijaga dan berfungsi normal, maka tindakan pemasangan ring jantung tidak diperlukan.
Pasien juga harus melakukan pemasangan ring jantung apabila telah menjalani pengobatan sehari-hari yang diberikan oleh dokter jantung, tetapi keluhan yang dideritanya tak kunjung membaik atau bahkan malah semakin parah. Dengan demikian, pemasangan ring jantung lebih diutamakan untuk pasien yang kondisinya tidak kunjung membaik tersebut. Selain itu, pasien yang pernah mengalami serangan jantung akut sebaiknya juga melakukan pemasangan ring jantung.
Efek Samping
Selain manfaat, pemasangan ring jantung juga memiliki beberapa efek samping. Salah satu efek samping adalah pendarahan pada kulit yang menjadi lokasi dimasukannya ring. Ada pula kerusakan pembuluh darah dari ring, infeksi, detak jantung tidak beraturan, reaksi alergi terhadap obat selama prosedur, masalah pernapasan karena anestesi, batu ginjal karena pemasangan di ureter. Efek samping lain yang jarang terjadi adalah stroke dan kejang.
Meskipun memiliki beberapa efek samping, tetapi tak semua pasien akan mengalaminya. Justru pasien jantung koroner yang tidak mau menjalani prosedur pemasangan ring akan lebih berisiko.
ANANDA RIDHO SULISTYA | HENDRIK KHOIRUL MUHID | SITI NUR RAHMAWATI | ANTARA | ANDIKA DWI