Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jeruk bali adalah buah keluarga sitrus dengan rasa campuran asam, manis, dan agak pahit. Penelitian beberapa tahun belakangan menyebut manfaat jeruk bali bagi kesehatan, selain vitamin C juga mengandung potasium dan serat. Semua nutrisi itu penting bagi imun tubuh dan sistem kardiovaskular yang kuat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, jeruk bali disebut bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu sehingga perlu berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memakannya. Yang jelas, buah dengan ukuran agak besar ini adalah sumber antioksidan, potasium, dan serat yang luar biasa, kata pakar diet Erin Palinsky-Wade.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kombinasi nutrisi jeruk bali, juga indeks glikemik yang rendah, membuatnya menjadi buah yang sangat dianjurkan untuk ditambahkan ke pola makan," katanya kepada USA Today.
Vitamin C dan likopen adalah antioksidan yang terkandung pada jeruk bali. Vitamin C penting untuk mendukung proses pemulihan tubuh, menurut Mayo Clinic. Likopen memiliki kualitas antiperadangan dan disebut juga bisa melawan kanker.
Bisakah membakar lemak?
Potasium pada jeruk bali bisa membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan kesehatan kardiovaskular, kata Palinsky-Wade. Karena tinggi serat, buah ini juga bisa membantu kenyang lebih lama, yang bisa membantu menurunkan berat badan, menurut Healthline.
Dibandingkan dengan jenis-jenis buah lain, indeks glikemik jeruk bali lebih rendah, artinya tak berdampak banyak pada kenaikan kadar gula darah, jelas Palinsky-Wade. Buat penderita diabetes tipe 2 atau resistensi insulin, buah ini sangat penting.
Baguskah buat kulit?
Jeruk bali mengandung banyak air sehingga baik untuk hidrasi. "Ketika memakan makanan yang bisa menghidrasi, selain minum cukup air, maka kulit pun cenderung lebih berkilau dan sehat," sebut Palinsky-Wade.
Belum lagi kandungan antioksidan dari vitamin C, yang efektif meningkatkan produksi dan pembentukan kolagen, mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan.
Bolehkah makan jeruk bali setiap hari?
Yang perlu diperhatikan adalah potensi interaksi jeruk bali dengan obat-obatan tertentu, biasanya yang diresepkan untuk tekanan darah tinggi, depresi, dan kolesterol tinggi. Jika Anda ada masalah ginjal, lebih baik juga menghindari jeruk bali karena tinggi potasium yang bisa mengganggu fungsi ginjal.
Jika Anda tak minum obat-obatan tertentu dan tak ada masalah ginjal maka tak ada masalah makan jeruk bali dan tak ada batasan seberapa sering harus mengonsumsinya. Namun Palinsky-Wade menyarankan setengah butir sehari sudah cukup untuk kesehatan.
Pilihan Editor: Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?