Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Alter Ego, Apakah Bermanfaat untuk Kepribadian?

Alter ego seperti sisi lain kepribadian seseorang dari yang biasanya dilihat

16 Oktober 2022 | 15.47 WIB

Ilustrasi warna dan kepribadian. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi warna dan kepribadian. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Alter ego diartikan sebagai versi diri yang berbeda, dikutip dari Britannica.  Alter ego kerap dikaitkan dengan identitas disosiatif atau kepribadian ganda. Merujuk Cleveland Clinic, itu kondisi yang memiliki dua atau lebih kepribadian. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Collins Dictionary, alter ego seperti sisi lain kepribadian seseorang dari yang biasanya dilihat. Alter ego diyakini kondisi seseorang membentuk karakter orang lain dalam dirinya secara sadar.

Kebutuhan terhadap alter ego?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Merujuk Mental Toughness Partners, alter ego dianggap sebagai kepribadian alternatif. Misalnya menggeser identitas diri untuk menyelaraskan dengan kualitas yang diinginkan. Cara itu dianggap membangun ketangguhan mental untuk mengatasi hambatan masalah.

Todd Herman dalam bukunya The Alter Ego Effect: The Power of Secret Identities to Transform Your Life menjelaskan tiga langkah menemukan karakter alter ego.

1. Alter ego peran

Todd Herman mengasumsikan alter ego dalam bisnis, alasannya karena seseorang memiliki banyak versi diri yang dibawanya ke berbagai peran dalam hidup. Entah itu pengusaha, tenaga penjualan, orang tua, mitra, teman.

Namun penting memahami batas. Sebab, merumuskan diri hanya dengan satu identitas rentan menjebak kemampuan sendiri. Tapi, membuat alter ego terlalu banyak bisa menjadi jebakan, karena diri akan kesulitan menentukan arah.

2. Kebutuhan ungkapan

Alter ego bisa menyerupai karakter siapa saja untuk mengungkapkan tingkat ketabahan, keterampilan, dan kreativitas. "Misalnya, klien saya yang menjalankan perusahaan investasi besar di New York. Ia memanfaatkan karakteristik dan sifat seseorang yang sangat menginspirasinya menjadi pemimpin yang lebih baik, neneknya," kata Todd Herman.

"Dia  (nenek) membesarkan empat anak laki-laki sendirian di Manhattan setelah selamat dari Holocaust (semuanya memiliki karier yang sukses)." Ketika menemukan inspirasi baru, ia akan muncul sebagai seorang pemimpin, seluruh sikapnya berubah.

3. Berhubungan dengan pakaian

Fenomena psikologis kognisi terselubung, suatu kejadian alami dalam pikiran manusia yang menghubungkan makna dengan pakaian Misalnya, ketika melihat seseorang mengenakan jas dokter, secara otomatis mengaitkan sifat dan kualitas tertentu dengan orang itu. 

Kebanyakan orang yang melakukan trik itu secara otomatis menjadi lebih detail dan berhati-hati dengan tindakannya. "Ketika memakainya, Anda harus menghormati semangat dari siapa atau apa yang membuat diri terinspirasi," kata Todd Herman.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus