Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Air hujan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, dari irigasi sawah hingga mencuci kendaraan Anda. Namun, apakah air hujan aman untuk dikonsumsi manusia? Pada umumnya, orang mengandalkan air sumur dan keran sebagai sumber air minum, Namun, sebagian orang ada yang bergantung pada air hujan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Air hujan bersifat asam dengan pH rata-rata sekitar 6. Semakin banyak asam nitrat yang terkandung di dalamnya, semakin asam hujan tersebut. Asam nitrat berasal dari pencemaran pabrik atau semburan gunung berapi dan dapat mengubah hujan menjadi hujan asam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Air hujan yang jatuh di area pabrik atau kawasan industri bukan pilihan tepat untuk dijadikan sumber minum. Udara di sekitar kawasan tersebut biasanya sudah terkontaminasi zat-zat radioaktif berbahaya dan bercampur dengan air hujan.
Meskipun konsumsinya perlu dilakukan dengan berhati-hati, tidak menutup kemungkinan air hujan dijadikan sumber air minum. Jika hujan turun di lingkungan yang bersih, bisa jadi air tersebut aman untuk dikonsumsi. Pengecekan pH juga perlu dilakukan, baik sebagai langkah preventif maupun agar Anda mengetahui kebersihan di lingkungan sekitar Anda.
Agar aman dikonsumsi, air hujan ditampung terlebih dahulu pada ember bersih. Lalu, tunggu setidaknya selama satu jam agar partikel yang terdapat di dalam air menempel di dasarember.
Menurut laman Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng Kota Tangerang, hal ini juga dapat menghambat pertumbuhan sebagian besar mikroorganisme. Anda dapat menyaring kembali air hujan yang sudah terlepas dari partikel sebelum merebusnya.
Hal yang paling penting dari memanfaatkan air hujan sebagai sumber air minum adalah memastikan kebersihan lingkungan sekitar dan peralatan yang Anda gunakan untuk mengolahnya.
DINA OKTAFERIA