Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Amukan dan amarah anak-anak termasuk bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka bagi orang tua, tetapi melakukan aktivitas dengan anak-anak pemberontak bisa menjadi rutinitas yang paling membuat stres.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sehingga, Anda menyadari anak merupakan orang yang mandiri, dengan pikiran dan perasaan yang mungkin tidak sejalan dengan orang tuanya.
Penyebab Karakter Pemberontak
Melansir dari verywellfamily, seorang anak memberontak atau bertindak perilaku yang tidak pantas digunakan untuk menutupi perasaan sakit, takut, atau kesepian yang lebih dalam. Beberapa anak melakukan tindakan, karena mereka menanggapi dengan cara yang normal terhadap situasi yang membuat mereka kesal sampai pada titik tidak dapat mengelola emosi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anak-anak mungkin bertingkah akan sesuatu yang terjadi di luar aturan pemikirannya, misalnya seorang anak yang diintimidasi di sekolah kemungkinan menunjukkan kemarahan dan frustasi dengan memberontak di rumah. Dalam kasus masalah sensorik, seperti gangguan pemrosesan sensorik, anak autis dan sejumlah tanpa diagnosis khusus memiliki tantangan sensorik yang membuat penglihatan dan suara bisa menyakitkan secara fisik.
Mencari Perhatian
Memberontak juga merupakan cara untuk mendapatkan perhatian - positif atau negatif - dari orang dewasa. Ada baiknya menggunakan berbagai strategi pengasuhan untuk anak yang sering mencari perhatian melalui perilaku negatif. Termasuk anak yang gampang tantrum alias rewel panjang.
Terlepas dari usia, kurangnya kontrol bisa membuat frustasi bagi siapapun yang menanganinya, menurut laman healthline. Hal ini sering menjadi sebab pemberontakan pada balita dan anak kecil, karena sebagian besar hari mereka berada di luar kendali - mulai dari apa yang akan dikenakan, apa yang akan dimakan, dan bahkan apa yang dapat mereka tonton.
Baca juga : Begini Cara Kate Middleton Menangani Anak Tantrum
Meskipun sebagian besar perilaku anak disebabkan oleh pertarungan atas kemandirian dan kontrol, anak-anak cenderung menghadapi gangguan pemberontak yang meliputi perselisihan atau pertengkaran dengan orang dewasa; sikap negatif; marah; atau bahkan agresif dengan teman sebaya; sampai keinginan balas dendam.
Namun, tindakan ini juga berkaitan dengan masalah kesehatan atau fisik lainnya. Jadi, sebelum anda menganggap anak sebagai ‘gangguan pemberontak’, anda harus memastikan tidak masalah bahwa tidak ada masalah mendasar lainnya.
Mampu membedakan antara akar penyebab pemberontakan, akan membantu orang tua memastikan perkembangan anak berhasil melalui perkembangan emosinya. Melalui upaya perbaikan perilaku dan penanganan yang tepat, mereka akan mampu menghadapi apapun yang terjadi pada masa dewasa.
BALQIS PRIMASARI
Baca juga : 5 Hal Kebiasaan yang Berguna Buat Keakraban Dengan Anak-anak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.