Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tindakan bullying rentan berakibat fatal terhadap korban yang mengalami perisakan itu. Merujuk publikasi yang diterbitkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, bullying secara sengaja dilakukan oleh satu orang atau kelompok yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain untuk menyakiti.
Ada banyak definisi mengenai bullying. Penyebab orang berperilaku melakukan perisakan itu juga dipengaruhi berbagai faktor. Merujuk laman UNICEF, bullying pola perilaku, bukan insiden yang terjadi sesekali.
Anak-anak yang melakukan bullying biasanya berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang lebih tinggi. Misalnya, anak-anak yang lebih besar, kuat, atau dianggap populer sehingga menyalahgunakan status sosialnya itu. Bullying juga rentan menimbulkan efek yang lebih serius seperti penyalahgunaan narkoba dan menurunnya IQ korban
Faktor yang mempengaruhi perilaku bullying?
1. Faktor keluarga
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seorang anak yang tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang kurang harmonis, orang tua yang emosional, dan kurang perhatian mempengaruhi keinginan melakukan bullying.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
2. Faktor teman
Tak hanya peran orang tua, penyebab terbesar dari seseorang melakukan perilaku bullying, karena pengaruh teman sebaya. Merujuk laman Gerakan Literasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan, kelompok teman sebaya yang memiliki masalah di sekolah rentan berperilaku dan berkata kasar terhadap guru atau temannya.
3. Faktor sekolah
Timbulnya perilaku bullying juga dipengaruhi pihak sekolah yang sering mengabaikan perisakan. Akibatnya, bullying dianggap biasa, karena tanpa adanya sanksi dari pihak sekolah. Jika pun diberikan sanksi, hukuman yang diberikan itu malah berdampak buruk terhadap pelaku, buka mengembangkan rasa menghargai dan menghormati yang ingin ditanamkan di sekolah.
4. Faktor media
Tayangan konten rentan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku bullying. Misalnya, meniru yang dilihat dalam film atau sinetron yang berisi adegan kekerasan dan lainnya. Konten media sosial yang berisi pesan negatif juga sama buruk dampaknya. Kecenderungan ini makin rentan, karena kebanyakan orang sering mengisi waktu menggunakan gawai.
Baca: Apa itu Bullying dan Dampak Buruknya?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.