Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Apa Itu Dispepsia dan Bagaimana Gejalanya

Gejala-gejala yang umum terkait dengan dispepsia meliputi rasa tidak nyaman atau nyeri di daerah perut atas,

23 Oktober 2023 | 18.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gangguan asam lambung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dyspepsia atau sering ditulis dispepsia, adalah masalah gangguan pencernaan yang sering dialami oleh banyak orang. Gejala-gejalanya bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dispepsia adalah istilah medis yang digunakan untuk gejala yang berkaitan dengan gangguan pencernaan di area perut atas. 

Gejala dan Penyebab 

Meskipun dyspepsia bukanlah penyakit yang serius, namun bisa sangat mengganggu kualitas hidup seseorang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dikutip dari laman Verywellhealth.com, gejala-gejala yang umum terkait dengan dyspepsia meliputi rasa tidak nyaman atau nyeri di daerah perut atas, perut yang terasa penuh atau kembung, sensasi ingin muntah atau muntah sesekali. Terkadang, sesak napas atau ketidaknyamanan di dada juga bisa terjadi dalam gejala dyspepsia. Penderita dyspepsia sering bersendawa dan sensasi rasa pahit atau asam mulut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan dyspepsia. Beberapa di antaranya meliputi megonsumsi makanan berlemak, pedas, beralkohol, atau berkarbonasi dalam jumlah berlebihan. Stres dan kecemasan juga dapat mempengaruhi fungsi sistem pencernaan. Infeksi bakteri seperti Helicobacter pylori bisa menjadi penyebabnya.

Selain itu, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala dyspepsia. Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti NSAID (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs) dan aspirin, bisa menyebabkan dyspepsia.

Penanganan 

Penanganan dispepsia tergantung pada penyebabnya. Menurut Mayo Clinic, ada beberapa langkah yang dapat membantu mengatasi gejala dyspepsia yaitu menghindari makanan yang memicu gejala, seperti makanan berlemak atau pedas. Makan dalam porsi kecil dan hindari makan terlalu cepat.

Menghindari stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk mengurangi stres dan kecemasan. Konsumsi alkohol dan merokok juga dapat memperburuk gejala.

Jika gejala dispepsia terus berlanjut atau ada tanda-tanda yang lebih serius, seperti penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus