Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Apa Itu Kopi Arabika, Robusta, dan Kopi Liberika?

Indonesia memiliki tiga jenis kopi utama yang dibudidayakan, yaitu kopi arabika, robusta, dan kopi liberika. Apa cirinya?

9 Desember 2024 | 06.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi minum kopi (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. Dengan iklim tropis dan keanekaragaman geografisnya, Indonesia menghasilkan berbagai jenis kopi dengan karakteristik yang unik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejarah kopi di Indonesia dimulai pada 1696 ketika Belanda membawa bibit kopi Arabika dari Malabar, India, ke Pulau Jawa. Budidaya pertama kali dilakukan di Batavia (kini Jakarta), namun sempat gagal akibat bencana alam. Belanda kembali mencoba pada 1699 dengan bibit kopi yang lebih kuat, dan kali ini berhasil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keberhasilan ini membuat Belanda memperluas perkebunan kopi ke berbagai wilayah di Indonesia, seperti Sumatra, Sulawesi, dan Bali. Hingga abad ke-20, kopi menjadi salah satu komoditas ekspor utama Belanda dari Nusantara. Setelah kemerdekaan Indonesia pada 1945, pemerintah Indonesia mengambil alih perkebunan-perkebunan kopi, yang kemudian menjadi fondasi perkembangan kopi lokal hingga saat ini.

Indonesia memiliki tiga jenis kopi utama yang dibudidayakan, yaitu kopi arabika, robusta, dan kopi liberika. Ketiganya tumbuh di berbagai wilayah dengan karakteristik rasa yang berbeda sesuai dengan kondisi geografisnya.

  1. Kopi Arabika

Kopi Arabika adalah jenis kopi yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia. Jenis ini tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 hingga 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ciri khas kopi Arabika adalah warna seduhan yang tidak terlalu kental dan rasanya yang asam. Kopi ini juga memiliki kadar kafein lebih rendah dibandingkan jenis kopi lainnya.

  1. Kopi Robusta

Robusta tumbuh di dataran rendah hingga menengah, dengan ketinggian 400-1.500 mdpl. Jenis kopi ini memiliki rasa lebih kuat dan pahit dibandingkan arabika, serta kadar kafein yang lebih tinggi. Selain itu, robusta sering digunakan sebagai bahan dasar kopi instan atau campuran minuman kopi lainnya, seperti latte dan cappuccino.

  1. Kopi Liberika

Kopi Liberika cukup langka dan hanya mencakup sekitar 1-2 persen dari produksi kopi dunia. Kopi ini tumbuh di dataran rendah, dengan ketinggian 0-500 mdpl. Selain itu, liberika juga memiliki satu varietas lain yang dikenal dengan nama excelsa.

Raden Putri berkontribusi dalam artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus