Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Apa Itu Penyakit Pneumonia Ganda yang Diderita Paus Fransiskus?

Vatikan mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus menderita pneumonia ganda yang menyebabkan kesulitan bernapas.

25 Februari 2025 | 10.13 WIB

Paus Fransiskus menghadiri Misa untuk memperingati Hari Perdamaian Sedunia di Basilika Santo Petrus di Vatikan, 1 Januari 2025. REUTERS/Remo Casilli
Perbesar
Paus Fransiskus menghadiri Misa untuk memperingati Hari Perdamaian Sedunia di Basilika Santo Petrus di Vatikan, 1 Januari 2025. REUTERS/Remo Casilli

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus dilaporkan berada dalam kondisi kritis pada Sabtu, 22 Februari 2025. Vatikan mengonfirmasi bahwa pria berusia 88 tahun itu memerlukan suplemen oksigen serta transfusi darah akibat kondisinya yang memburuk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Reuters melaporkan, karena keadaan tersebut, Paus Fransiskus tidak dapat tampil di hadapan publik pada Minggu, 23 Februari 2025, untuk memimpin misa. Ini menjadi pekan kedua berturut-turut di mana Paus absen dari tugas tersebut karena alasan kesehatan.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Vatikan mengungkapkan bahwa Paus menderita pneumonia ganda yang menyebabkan kesulitan bernapas. Infeksi yang dialaminya tergolong kompleks karena disebabkan oleh dua atau lebih mikroorganisme.  

Dalam beberapa tahun terakhir, Paus telah menjalani berbagai perawatan medis, termasuk operasi perut pada 2023. Seiring memburuknya kondisi kesehatannya dalam beberapa pekan terakhir, dia meminta para asistennya untuk membacakan pidato dan amanat atas namanya.

Apa Itu Pneumonia Ganda?

Dilansir dari Healthline, pneumonia ganda adalah infeksi yang menyerang kedua paru-paru secara bersamaan. Infeksi ini menyebabkan peradangan pada alveoli, yaitu kantung udara di paru-paru, yang kemudian terisi cairan atau nanah, sehingga mengganggu proses pernapasan.  

Pneumonia juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah segmen lobus paru-paru yang terinfeksi. Semakin banyak segmen yang terdampak, baik pada satu maupun kedua paru-paru, semakin serius penyakitnya.  

Pneumonia dapat menular melalui kontak dengan virus atau melalui droplet di udara. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan.  

Gejala Pneumonia Ganda

Gejala pneumonia ganda serupa dengan pneumonia yang hanya menyerang satu paru-paru. Tingkat keparahan infeksi tidak selalu lebih tinggi hanya karena kedua paru-paru terinfeksi. Seseorang dapat mengalami infeksi ringan di kedua paru-paru atau justru infeksi berat di keduanya.  

Gejala pneumonia dapat bervariasi tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan jenis infeksi yang dialami. Beberapa gejala umum meliputi:  

  • Sesak napas  
  • Nyeri dada  
  • Hidung tersumbat  
  • Batuk yang dapat mengeluarkan dahak  
  • Demam, berkeringat, dan menggigil  
  • Detak jantung dan pernapasan cepat  
  • Kelelahan  
  • Mual dan muntah  
  • Diare  

Pada orang berusia di atas 65 tahun, gejalanya juga bisa mencakup:  

  • Kebingungan  
  • Gangguan dalam berpikir  
  • Suhu tubuh yang lebih rendah dari normal 

Penyebab Pneumonia Ganda

Dilansir dari Medical News Today, infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang masuk ke paru-paru merupakan penyebab paling umum dari pneumonia. Dalam kasus yang lebih jarang, pneumonia juga dapat berkembang akibat menghirup spora jamur tertentu.  

Pneumonia ganda terjadi ketika mikroorganisme penyebab infeksi menyerang kedua paru-paru sekaligus. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan pneumonia, termasuk pneumonia ganda antara lain:  

1. Bakteri

Pneumonia bakteri merupakan jenis pneumonia yang paling sering terjadi pada orang dewasa. Di Amerika Serikat, penyebab paling umum dari pneumonia bakteri adalah Streptococcus pneumoniae.  

2. Virus

Virus influenza menjadi penyebab utama pneumonia virus pada orang dewasa, sedangkan Respiratory Syncytial Virus (RSV) sering menyebabkan pneumonia virus pada bayi dan anak kecil. Infeksi virus pada paru-paru juga dapat meningkatkan risiko terjadinya pneumonia bakteri sekunder.  

2. Jamur

Pneumonia akibat infeksi jamur lebih jarang terjadi. Namun, individu dengan sistem kekebalan yang lemah lebih rentan terkena pneumonia jamur dibandingkan mereka dengan sistem imun yang sehat.

Suci Sekarwati berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus