Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Raja singa atau sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala yang begitu sakit, namun terdapat luka di bagian kelamin, mulut, maupun dubur. Namun, kondisi tersebut sudah bisa menular ke orang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, infeksi sifilis bisa berdampak buruk. Pada beberapa kondisi, sifilis dapat merusak otak, jantung, dan organ lainnya sehingga perlu adanya pengetahun terkait gejala dan diagnosis yang tepat sedini mungkin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum ini ditularkan melalui selaput lendir, baik itu dari vagina, mulut, hingga kulit. Umumnya, kontak langsung tersebut terjadi melalui hubungan seksual berupa seks vaginal, anak, maupun oral. Selain itu, penularan juga bisa terjadi dari ibu hamil ke bayinya.
Beberapa gejala penyakit sifilis bisa diketahui berdasarkan beberapa tahapan. Melansir dari One Step, berikut adalah tahap-tahap infeksi sifilis berdasarkan waktunya:
- Tahap 1 (Berlangsung selama 9-90 hari setelah infeksi)
Mula-mula luka yang timbul berukuran kecil, bulat, dan tidak terasa nyeri (chancre). Luka ini berada pada area kulit yang terpapar atau berkontak langsung dengan penderita. Chancre hampir selalu muncul di dalam dan sekitar area genetalia, anus, dan mulut. Setelah beberapa minggu, chancre akan hilang tetapi bakteri akan tetap berada di tubuh pasien.
- Tahap 2 (Berlangsung selama 1-2 bulan berikutnya)
Gejala lain akan muncul, seperti sakit tenggorokan, nyeri mulut bagian dalam, nyeri otot, demam, lesu, rambut rontok, dan muncul bintil. Beberapa gejala ini akan hilang beberapa bulan kemudian.
- Tahap 3
Pada fase ini, chancre sudah membuat kerusakan fatal pada tubuh penderitanya. Gejala yang akan muncul di antaranya kebutaan, tuli, borok kulit, penyakit jantung, kerusakan hati, lumpuh, bahkan kegilaan. Tahap terakhir ketika gangguan sudah parah adalah kematian.
Melansir dari Mayoclinic, sifilis tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia. Sehingga penyakit ini tidak dapat menular melalui cara-cara seperti menggunakan toilet yang sama, berbagi peralatan makan, mengenakan pakaian yang sama, dan berbagi kolam renang atau bahkan kamar mandi yang sama.
RISMA DAMAYANTI