Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Asal Usul Batagor, Jajanan Khas Bandung yang Tercipta Karena Keinginan Menghindari Mubazir

Batagor tercipta karena prinsip mubazir

21 Agustus 2023 | 14.53 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Batagor dikenal sebagai jajanan khas Bandung, tak jarang makanan itu selalu menjadi pilihan oleh-oleh wisatawan saat berkunjung ke ibu kota Jawa Barat itu. Tak ada yang mengira, makanan yang tercipta secara spontan itu menjadi populer. Bahkan Taste Atlas, situs panduan wisata kuliner yang populer di dunia menyebut batagor sebagai jajanan paling lezat se-Asia pada tahun 2021 lalu.

Asal-usul batagor bisa dilacak ke tahun 1970-an. Dilansir dari buku Laris Manis Bisnis Gerobak karya Agus Nurcahyo, batagor pertama kali dibuat oleh seorang penjual bakso tahu atau siomay keliling yang mengolah barang jualannya yang tidak laku. 

Dilansir dari Food Traveller Bandung, pedagang bakso tersebut bernama Isan. Awalnya, setelah kesulitan mencari pekerjaan di Bandung, untuk mengisi waktu luangnya, Isan memutuskan untuk ikut berjualan bakso tahu keliling. Usaha barunya ini dimulai di rumah kontrakannya di gang Situ Saeur Bandung.

Sebagai tukang bakso keliling, Isan harus dihadapkan pada masalah dagangannya yang tidak habis. Agar tidak membuang dagangannya yang masih tersisa, akhirnya Isan berfikir untuk menggoreng bakso tahu kukusnya.

Digoreng hingga kecokelatan, baso tahu itu diberi kondimen berupa saus kacang yang biasa melengkapi baso tahu. Tekstur baso tahu yang garing di luar dan kenyal di dalam disertai aroma ikan tenggiri yang semerbak setelah digoreng membuat cita rasa batagor yang khas. 

Selama bertahun-tahun, Isan memberikan batagor secara gratis kepada tetangganya. Para tetangga mulai ketagihan bakso gorengnya, mereka pun berniat untuk membeli saja bakso tahu goreng buatan Isan. Melihat antusiasme tersebut, Isan mulai mencoba menjajakan bakso tahu yang telah digoreng bersama bakso tahu yang biasa ia jual.

Di luar perkiraannya, peminat batagor mulai kian banyak, bahkan batagor lebih laku dari bakso tahu. Akhirnya, pada 1968, Isan mulai membuat dan memasarkan bakso tahu goreng atau batagor. Meski awalnya batagor diolah dalam dua tahap, mengukus kemudian menggorengnya. Pekerjaan ini memakan lebih banyak waktu.

Pada akhirnya, ia memutuskan untuk mengoreng langsung adonan yang mentah dan lebih banyak mengembangkan bakso tahu yang digoreng, dengan memberikan aroma dan rasa ikan lebih kuat dan lebih banyak, ditambah sambal. Seperti yang dikenal saat ini, masyarakat lebih banyak menyebutnya Batagor.

Pilihan Editor: Ini Kuliner Bandung Paling Diburu Wisatawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus