Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Asal-usul Hari Glaukoma Sedunia pada 12 Maret

Peringatan Hari Glaukoma Sedunia mengingatkan semua orang mengenai faktor risiko glaukoma dan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara teratur

12 Maret 2023 | 14.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Glaukoma Sedunia diperingati setiap 12 Maret. Mengutip keterangan dari Kementerian Kesehatan, peringatan Hari Glaukoma Sedunia pertama kali dideklarasikan pada 6 Maret 2008. Deklarasi dilakukan oleh World Glaucoma Patient Association dan World Glaucoma Association. Seluruh negara di dunia diimbau melaksanakan kampanye ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang glaukoma.

Apa itu glaukoma?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat, pada 2010 ada 3,2 juta orang kehilangan penglihatan akibat glaukoma. Setiap tahun, Hari Glaukoma Sedunia diselenggarakan di salah satu pekan bulan Maret. Sebab, kampanye ini juga disebut World Glaucoma Week atau Pekan Glaukoma Sedunia.

Peringatan Hari Glaukoma Sedunia mengingatkan semua orang mengenai faktor risiko glaukoma dan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara teratur. Tak banyak orang yang tahu tentang glaukoma, jika dibandingkan katarak.

Mengutip National Today, secara spesifik glaukoma penyakit mata yang ditandai dengan kerusakan saraf optik secara bertahap dan permanen. Menurut WHO, dua jenis glaukoma yang paling umum Primary Open Angle Glaucoma (POAG) dan Angle Closure Glaucoma (ACG). POAG terjadi secara bertahap dan biasanya tersembunyi. Sedangkan ACG kondisi tidak umum, tapi bisa lebih parah.

Glaukoma utamanya diakibatkan tekanan bola mata yang meninggi. Biasanya tersebab adanya hambatan pengeluaran cairan bola mata. Penyebab lain, akibat kerusakan saraf optik. Kondisi itu apabila ada gangguan suplai darah ke serat saraf optik. Namun, kerusakan juga terjadi karena kelemahan atau masalah saraf optik itu.

Ada pula jenis glaukoma sekunder dan glaukoma kongenital. Glaukoma sekunder akibat dari penyakit mata Iain. Masalah ini juga bisa timbul akibat trauma, pembedahan, penggunaan kortikosteroid berlebihan atau penyakit sistemik Iainya. Sedangkan glaukoma kongenital bawaan lahir. Biasanya tersebab sistem saluran pembuangan di dalam mata tidak berfungsi secara tepat yang menyebabkan pembesaran mata bayi.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus