Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam aktivitas sehari-hari, penggunaan produk berbahan dasar plastik memang masih sering dijumpai. Harganya yang murah serta barangnya yang mudah ditemukan menjadi salah satu alasan bagi sebagian besar orang untuk menggunakannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kemudian bagi orang-orang yang sering menggunakan produk-produk tersebut, mungkin sudah tak asing dengan istilah BPA. BPA atau yang biasa disebut Bisphenol-A merupakan bahan kimia yang digunakan dalam kemasan plastik polikarbonat untuk membuat plastik tetap keras dan tidak mudah hancur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
BPA biasanya sering dipakai untuk melapisi bagian kemasan dari minuman bergalon, makanan kalengan, botol susu bayi, produk kebersihan, dan pipa suplai air.
Dilansir dari ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id, BPA dapat dikatakan sangat menyerupai struktur dan fungsi dari hormon estrogen. Karena itu, BPA kerap dikaitkan dengan reseptor estrogen yang memengaruhi proses tubuh, seperti pertumbuhan, perkembangan janin, perbaikan sel, reproduksi, serta peningkatan energi
Selanjutnya, BPA juga mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan reseptor hormon lain, seperti reseptor hormon tiroid, sehingga secara otomatis interaksi antar keduanya dapat mengubah fungsi hormon yang ada di dalam tubuh manusia.
Tubuh manusia sangat sensitif terhadap perubahan kadar hormon. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa kemampuan BPA yang meniru reseptor estrogen sangat berpengaruh terhadap kondisi seseorang. Apalagi, penggunaan produk yang terkontaminasi BPA secara terus-menerus akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Saat kandungan bahan kimia seperti BPA yang terletak pada kaleng atau botol plastik masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Maka itu akan berpotensi menimbulkan penyakit-penyakit tertentu seperti kanker, asma,
gangguan fungsi hati, penurunan fungsi imunitas, gangguan fungsi otak, dan lain-lain.
PRIMANDA ANDI AKBAR
Baca juga: Bahaya BPA di Botol Plastik bagi Kesehatan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.