Bahaya di Balik Blue Light pada Gawai

TEMPO.CO, Jakarta - Di era modern, gawai menawarkan berbagai fitur untuk mempermudah kehidupan, tapi smartphone memiliki satu problem yakni blue light. Tepatnya, permasalahan tersebut berkaitan dengan blue light atau cahaya biru yang dipancarkan dari layar smartphone.

Dampak buruk Cahaya Biru

Mengutip Gulf News, disebutkan bahwa sinar atau cahaya biru yang terpancar dari smartphone bisa merusak retina dan mengurangi keluarnya melatonin. Hal ini akan berdampak pada terganggunya siklus tidur seseorang.

Seorang dokter kulit di New York, Michelle Henry, menyatakan bahwa semakin dekat mata dengan gawai yang memancarkan sinar biru, maka akan semakin banyak dampak negatif yang ditimbulkan.

“Lebih banyak cahaya berasal dari smartphone dibandingkan komputer atau televisi karena smartphone memiliki jarak yang sangat dekat dengan wajah,” kata Henry, dikutip dari Gulf News.

Henry menambahkan bahwa jika sinar ultraviolet merusak DNA sel secara langsung dan sinar biru menghancurkan kolagen melalui stres oksidatif. Di samping itu, dalam sebuah penelitian yang terbit dalam The Journal of Investigate Dermatology, menunjukkan hasil bahwa sinar biru menyebabkan terjadinya hiperpigemntasi pada kulit sedang hingga gelap, sementara pada kulit yang lebih terang, relatif tidak terpengaruh.

Dalam penelitian tersebut, tim peneliti melakukan kategori warna kulit pada bagaimana ia bereaksi terhadap sinar UV. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa kulit berwarna akan menggelap dan kegelapan tersebut bertahan selama beberapa minggu.

Mengatasi Cahaya Biru Smartphone

Untuk mengatasi dampak negatif dari sinar biru atau blue light adalah dengan mengurangi paparan terhadap sinar biru. Terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan, seperti memakai mode malam pada smartphone sehingga membuat layar menjadi lebih hangat.