Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain dianggap lebih ramah lingkungan, penggunaan gelas kertas juga diklaim aman bagi kesehatan. Benarkah demikian?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Science Daily, peneliti di Universitas Gothenburg mengatakan gelas kertas dapat menyebabkan kerusakan lingkungan karena mengandung bahan kimia beracun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain bahaya terhadap lingkungan, gelas kertas juga dapat berdampak pada kesehatan karena terpapar plastik dan bahan kimia terkait melalui kontak dengan makanan.
Kertas tidak tahan lemak dan tidak tahan air, sehingga kertas yang digunakan dalam bahan pengemas makanan biasanya diberi lapisan plastik pada permukaan.
Lapisan film plastik dalam gelas kertas tidak terlihat dan melindungi kertas dari kopi panas. Saat ini film plastik sering kali dibuat dari polilaktida (PLA), sejenis bioplastik.
Paparan cairan panas selama 15 menit membuat gelas kertas sekali pakai yang dilapisi plastik melepaskan partikel plastik kecil, ion berbahaya, dan logam berat ke dalam cairan.
Bioplastik tidak terurai secara efektif ketika berada di dalam air. Ada risiko bahwa plastik tersebut tetap berada di alam dan mikroplastik yang dihasilkan dapat tertelan oleh hewan dan manusia.
Bioplastik setidaknya mengandung bahan kimia yang sama banyaknya dengan plastik konvensional. Bahan kimia ini dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk kerusakan reproduksi dan obesitas, ditambah masalah organ dan keterlambatan perkembangan pada anak.
Karena itu, sebaiknya hindari penggunaan gelas kertas yang diproduksi secara komersial ini untuk mengurangi risiko bahaya kesehatan dan lingkungan.
Pilihan Editor: Mikroplastik Dibalik Kemasan Botol dan Gelas Plastik