Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Bahaya Puntung Rokok yang Dibuang Sembarangan bagi Lingkungan

Begitu banyak dampak buruk membuang puntung rokok sembarangan bagi lingkungan. Berikut penjelasannya.

27 Mei 2022 | 20.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Julian Melcer memegang kantong plastik berisi puntung rokok yang dia kumpulkan dari pantai Laut Mediterania sebagai bagian dari kampanye lingkungan dalam Hari Bumi Sedunia di sebuah pantai, di Tel Aviv, Israel 20 April 2021. REUTERS/Amir Cohen

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perhatian buat para perokok. Limbah puntung rokok sulit terdegradasi secara alami dan ketika bocor ke lingkungan dapat menghasilkan mikroplastik yang berpotensi masuk ke tubuh manusia. Begitu kata peneliti Eka Chlara Budiarti dari Ecological Oberservation and Wetlands Conservation (ECOTON).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Limbah rokok yang mencemari lingkungan itu tidak dapat didaur ulang dan bahkan sulit terdegradasi di alam. Mungkin 30 tahun terurai menjadi (partikel) kecil tapi ternyata tidak bisa dilihat kasat mata," kata Chlara dalam diskusi tentang dampak lingkungan industri tembakau, Jumat, 27 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk pada penelitian di Spanyol pada 2021, dia menjelaskan satu filter rokok dapat menghasilkan 15.600 helai fiber. Dengan sebagian besar limbah rokok tidak tertangani dan bocor ke lingkungan dapat menyebabkan satu puntung rokok melepaskan 100 partikel mikrofiber per hari. Selain dari puntungnya, elemen degradasi mikroplastik dapat dihasilkan dari bagian lain produk rokok, termasuk kertas rokok dan plastik kemasan yang bisa mencemari lingkungan.

Tidak hanya lewat lingkungan yang tercemar, mikroplastik juga dapat masuk ke dalam tubuh manusia secara langsung. Dalam kasus rokok, mikroplastik yang berasal dari rokok dapat masuk ke tubuh manusia lewat saluran pernapasan dan mengendap di alveolus paru-paru. Mikroplastik dari rokok juga bisa masuk lewat saluran pencernaan yang berawal dari kerongkongan.

"75 persen sampah atau puntung rokok itu tidak terkelola dengan baik atau tercecer di lingkungan ini yang bisa membuat dampak yang terjadi cukup serius di lingkungan," tuturnya.

Secara fisik, sampah puntung rokok bisa menyumbat saluran drainase atau pipa industri. Ketika masuk dalam perairan, puntung yang terdegradasi itu menghasilkan mikroplastik yang bisa termakan oleh biota perairan, termasuk yang sering dikonsumsi oleh manusia seperti ikan dan kerang.

Tidak hanya mengganggu rantai makanan, siklus hidrologi air juga terpengaruh karena ketika menguap, mikroplastik itu akan berikatan dengan molekul air. Dia mengatakan sempat dilaporkan oleh Greenpeace ketika sumber air diuji terbukti mengandung mikroplastik di dalamnya.

"Ini menandakan ketika sumber air sudah terkontaminasi berarti ada yang bermasalah karena sumber air biasanya jauh dari aktivitas manusia, industri. Berarti kembali lagi siklus hidrologi dipengaruhi pencemaran, termasuk mikroplastik yang berawal salah satunya dari puntung rokok," jelas Chlara.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus