Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Susah buang air besar (BAB) atau sembelit merupakan kondisi jarang buang air besar, tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Sembelit, paling sering terjadi akibat perubahan pola makan, atau kekurangan asupan serat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Cleveland Clinic di alamat clevelandclinic.org, susah BAB dapat ditandai dengan: buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, tinja kering, keras atau sangat kental, anus sakit saat mengeluarkan tinja, kram atau sakit perut, merasa kembung dan mual, perut terasa penuh.
Komplikasi Susah Buang Air Besar
Apabila terus dibiarkan, susah buang air besar dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah kesehatan yang cukup serius. Seperti mengutip Mayoclinic pada laman mayoclinic.org, komplikasi susah buang air besar termasuk:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Pembengkakan pembuluh darah di anus (wasir). Karena mengejan saat buang air besar dapat menyebabkan pembengkakan di pembuluh darah area dalam dan sekitar anus.
2. Robek kulit di anus (fisura anus). Ini terjadi akibat kotoran yang besar atau keras mampu menyebabkan robekan kecil di anus.
3. Feses yang tidak bisa dikeluarkan (fecal impaksi). Susah buang air besar kronis dapat menyebabkan akumulasi tinja yang mengeras dan tersangkut di usus.
4. Usus yang menonjol dari anus (prolaps rektal). Mengejan untuk buang air besar dapat menyebabkan sejumlah kecil rektum meregang dan menonjol dari anus.
Guna mengurangi risiko susah buang air besar, sebaiknya cukupi asupan serat harian, perbanyak minum air, aktif bergerak, tidak terlalu lama duduk atau berbaring, rutin olahraga, dan tidak menahan rasa ingin buang air besar.
DELFI ANA HARAHAP
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.