Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Banyak Orang Tak Peduli Protokol Kesehatan, Dokter Ingatkan Perlunya Edukasi

Masih banyak orang yang tak peduli protokol kesehatan. Dokter yang juga penyintas Covid-19 menilai perlunya edukasi.

22 Oktober 2020 | 09.26 WIB

Ilustrasi wisatawan memakai masker dan menjaga jarak. Dok. Kementerian Pariwisata
Perbesar
Ilustrasi wisatawan memakai masker dan menjaga jarak. Dok. Kementerian Pariwisata

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak orang yang tak peduli protokol kesehatan. Dr. Muallim Hawary, yang sembuh dari COVID-19, menggencarkan edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat, terutama gerakan 3M, yaitu mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadilah edukator duta COVID-19 bagi 'lulusan' atau survivor COVID-19. Jangan ketika sembuh menyandang survivor saja," kata Alim.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia mengatakan sebagai penyintas COVID-19 membuatnya memiliki tanggung jawab menyampaikan pesan tentang gerakan 3M. Sebagai penyintas tentu akan lebih mudah menjelaskan kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan karena sudah mengalami.

Mengedukasi masyarakat tidak mudah, terlebih jika dalam cakupan jumlah yang besar. Apabila dalam jangkauan terlalu sulit, setidaknya promosi protokol kesehatan bisa bagi orang di sekitar.

"Kalau mereka tidak mau ya sudah jangan dekat-dekat saja," katanya mengingatkan tentang #jagajarak satu sama lain di masa pandemi.

Manajer Pelayanan Medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta itu mengaku prihatin dengan sejumlah unsur masyarakat yang acuh tak acuh dengan protokol kesehatan. Banyak dari unsur masyarakat tidak mengindahkan protokol kesehatan. Dalam konteks itu dia hanya bisa mengingatkan jangan sampai mereka tertular COVID-19.

"Kalau merasakan kena, keluarga kena, kemudian dikucilkan baru sadar," katanya.

Alim menyebut sebagai tenaga kesehatan tentu ingin agar pandemi COVID-19 segera berakhir. Meski kenyataan di lapangan banyak dari masyarakat yang tidak #pakaimasker, #cucitangan dan #jagajarak.

"Kami kalau bekerja lewat zona Titik Nol Kilometer di Yogyakarta, kalau malam Minggu masih melihat keramaian di situ, seperti pasar malam ramainya luar biasa, sampai mengelus dada. Jika begitu terus kapan pandemi berakhir?" katanya.

"Begitu kumpul, foto-foto, masker dibuka. Kami sudah sampaikan ke pemerintah, kalau begini terus kapan selesainya?" kata Alim, yang rumah sakitnya terletak tidak jauh dari Titik Nol Kilometer, Yogyakarta.

Kawasan itu dekat dengan Malioboro, Gedung Agung, dan Alun-alun Utara Yogyakarta.

*Artikel ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus