Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Beda Gejala Sakit Perut Akibat Gas dan Usus Buntu

Meski sama-sama membuat perut tersiksa, berikut beda gejala sakit perut akibat gas dan usus buntu.

18 Oktober 2022 | 19.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Orang sering sulit membedakan apakah sakit perut karena gas atau penyakit lain yang lebih serius seperti usus buntu. Menurut Healthline, radang usus buntu bisa menjadi keadaan yang mengancam jiwa. Ini terjadi akibat usus buntu yang tersumbat sehingga menimbulkan peradangan.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa beda gejala usus buntu dan sakit perut akibat gas? Gejala usus buntu biasanya rasa sakit yang tiba-tiba dan tajam, umumnya dimulai dengan kram di sisi kanan perut bagian bawah. Kram ini semakin lama semakin memburuk dan disertai batuk atau bersin. Rasa sakit yang ditimbulkan tidak akan hilang sampai ada tindakan pembedahan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gejala radang usus buntu lain seperti: 
-Mual dan muntah 
-Demam ringan dengan suhu tubuh 38°C 
-Diare atau sembelit 
-Perut kembung 
-Tidak nafsu makan 
-Gejala sakit perut akibat gas 

Sementara rasa sakit akibat gas biasanya seperti simpul di perut, bahkan mungkin memiliki sensasi gas bergerak melalui usus. Lokasi rasa sakit juga berbeda. Jika usus buntu menyebabkan rasa sakit di sisi kanan bawah perut, nyeri gas dapat dirasakan di semua area perut, bahkan dada. 

Nyeri atau sakit yang ditimbulkan biasanya berlangsung dalam hitungan jam atau bahkan menit dan dapat hilang tanpa perawatan. Berbeda dengan rasa sakit usus buntu yang akan hilang jika dilakukan pembedahan, sakit akibat gas akan reda setelah bersendawa atau kentut.  

Pengobatan usus buntu 
Pengobatan radang usus buntu biasanya membutuhkan operasi pengangkatan usus buntu. Prosedur ini dapat dilakukan sebagai operasi rawat jalan. Ada dua jenis operasi usus buntu, operasi terbuka dan bedah laparoskopi. 

Operasi terbuka 
Operasi terbuka dilakukan dengan membuat satu sayatan di perut kanan bawah. Ini sangat membantu jika usus buntu pasien pecah dan area di sekitar perlu dirawat karena infeksi. 

Bedah laparoskopi 
Operasi laparoskopi dilakukan dengan membuat beberapa sayatan kecil. Caranya dengan memasukan sebuah tabung yang disebut kanula ke dalam salah satu sayatan. Tabung tersebut mengisi perut dengan gas yang memperluas perut dan membantu ahli bedah melihat usus buntu dengan lebih baik. Kemudian, laparoskop dimasukkan melalui sayatan itu, berisi kamera kecil yang menampilkan gambar di monitor terdekat.  

Kamera tersebut membantu memandu ahli bedah untuk mengangkat usus buntu. Mereka akan menggunakan instrumen yang dimasukkan melalui sayatan kecil lain. Operasi laparoskopi ini dinilai memiliki risiko lebih sedikit daripada operasi terbuka dan memiliki waktu pemulihan yang lebih singkat. 

Pengobatan sakit perut akibat gas 
Nyeri akibat gas dipicu oleh konsumsi makanan yang tidak terjaga. Cara menanganinya dengan mengurangi makanan yang dapat memicu gas tersebut.  Pemicu umum gas meliputi: 

-Kacang polong 
-Produk susu 
-Minuman berkarbonasi 
-Makanan berserat tinggi 
-Makanan berlemak 

Untuk membantu meringankan rasa sakit perut akibat gas, pengobatan rumahan ini bisa dilakukan, seperti: 
-Teh peppermint 
-Teh kamomil 
-Cuka sari apel dicampur dengan air. 
-Obat simetikon yang dapat membantu mengumpulkan gelembung-gelembung gas sehingga dapat dikeluarkan dengan lebih mudah. 
-Suplemen laktase dapat membantu jika merasa tidak toleran terhadap laktosa dan mengalami nyeri serta gejala lain setelah mengonsumsi produk susu.
-Berjalan dan aktivitas fisik lain juga dapat membantu melepaskan gas yang terperangkap. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus