Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sakit tipes dialami oleh banyak orang di negara berkembang. Di Indonesia, penyakit ini sering dijumpai dan merupakan salah satu penyakit yang berdampak serius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari kidshealth, tipes atau demam tifoid merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini berkaitan erat dengan masalah sanitasi dan air bersih. Infeksi yang menyebabkan tipes terjadi ketika orang mengonsumsi makanan atau meminum air yang sudah terkontaminasi bakteri. Bakteri itu kemudian berkembang dengan cepat dalam tubuh hingga menyebar melalui aliran darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Apakah gejala tipes pada anak dan orang dewasa berbeda? Gejala tipes pada anak dan orang dewasa tak jauh berbeda. Namun, anak-anak memang memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit ini daripada orang dewasa, juga memiliki risiko tinggi mengalami kondisi serius yang bisa menyebabkan komplikasi penyakit hingga kematian.
Umumnya, pasien akan mengalami demam tinggi sekitar 39-40 derajat Celcius setelah sekitar 1-3 minggu terinfeksi bakteri. Selain itu, pasien juga akan merasakan sakit perut. Orang dewasa biasanya merasakan sembelit namun hal ini jarang terjadi pada anak-anak.
Gejala yang dialami oleh anak-anak dan orang dewasa meliputi muncul ruam bintik-bintik merah kecil di dada atau bagian atas perut, penurunan nafsu makan, diare, sakit kepala, juga kelelahan. Jika gejala-gejala di atas sudah muncul namun tidak segera diobati, anak-anak lebih berisiko mengalami kondisi serius berupa komplikasi dibanding orang dewasa.
Komplikasi yang disebabkan oleh tipes meliputi pendarahan pada saluran pencernaan seperti lambung dan usus, radang meningitis, juga infeksi organ lain. Hal ini biasanya ditandai dengan gejala muntah dan bengkak pada area perut atau kembung. Jika mengalami gejala ini, berarti penyakit yang dialami cukup parah.
Sebaiknya, setelah mengalami gejala ini, baik anak-anak maupun dewasa, segera ke dokter sebelum terjadi kondisi serius yang dapat menyebabkan kehilangan nyawa. Dokter biasanya akan memberikan antibiotik untuk mengobati tipes yang relatif ringan dan mengizinkan untuk dirawat di rumah. Namun, untuk tipes yang relatif parah dokter akan mengharuskan pasien dirawat inap di fasilitas kesehatan atau rumah sakit.