Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Osteoporosis dan osteoartritis berbeda meski terdengar serupa dan sama-sama berkaitan dengan masalah tulang. Kata pertama keduanya memiliki arti yang sama, yaitu tulang. Namun, kata kedualah yang membuat keduanya berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Porosis artinya memiliki pori atau dalam tulang bisa diartikan keropos sedangkan arthritis berarti radang sendi. Supaya tidak membingungkan, berikut ulasan mengenai osteoporosis dan osteoartritis menurut Verywellhealth dan Medicinenet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Osteoporosis adalah penyakit hilangnya jaringan tulang yang membuatnya lebih lemah dan rentan patah. Osteoporosis terjadi pada area sendi. Sedangkan osteoartritis adalah jenis radang sendi yang diakibatkan cedera atau penggunaan sendi terlalu berat.
Osteoarthritis rentan terjadi pada orang yang sering berolahraga atau memiliki pekerjaan fisik berat. Kelebihan berat badan juga dapat membuat penyakit ini kian parah. Umumnya, osteoartritis mempengaruhi panggul, lutut, sendi kecil tangan, punggung bawah, juga leher.
Gejala awal osteoporosis tidak menyebabkan sakit sehingga jarang diketahui karena tidak terasa secara langsung. Namun, jika tidak diobati dan dibiarkan akan menyebabkan patah tulang hingga menyebabkan kesulitan berjalan, mengubah postur tubuh, serta membuat orang terlihat lebih pendek.
Gejala paling umum osteoartritis terjadi ketika tulang rawan yang menjadi bantalan tulang pada sendi hilang sehingga tulang-tulang saling bergesekan saat bergerak. Gejala yang timbul adalah fleksibilitas sendi yang berkurang, peradangan sendi, kaku pada persendian, serta osteofit.
Penyebab
Kekurangan kalsium adalah faktor utama yang menyebabkan munculnya penyakit ini. Faktor lain seperti kekurangan vitamin D serta perubahan hormon, kurang beraktivitas fisik, peminum alkohol berat, menopause dini, kekurangan berat badan yang parah, juga punya riwayat keluarga osteoporosis.
Faktor yang menyebabkan osteoarthritis adalah menggunakan sendi secara berlebihan, obesitas, otot lemah, punya masalah muskuloskeletal, serta umur yang semakin menua. Punya keluarga dengan riwayat penyakit ini juga bisa menjadi salah satu penyebab.
Selain itu, osteoartritis juga rentan diderita perempuan karena pada yang sudah menopause hormon estrogen dan progesteron yang awalnya seimbang mulai berkurang sehingga menyebabkan gangguan pada persendian. Kedua penyakit ini dapat menyebabkan nyeri meskipun pada diagnosis awal, osteoporosis tidak menimbulkan nyeri. Tetapi pada kondisi yang lebih parah seperti patah tulang, kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit, sementara maupun kronis. Sebaliknya, pada osteoartritis, nyeri adalah gejala yang paling awal penyakit ini.
Baca juga: Saran Dokter agar Tulang Selalu Sehat