Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Beda Sakit Kepala Kluster dengan Migrain

Sakit kepala ringan biasanya tidak terlalu mengganggu dan dapat hilang setelah beristirahat, tidur, atau minum obat pereda nyeri.

9 Desember 2021 | 09.37 WIB

Ilustrasi migrain. Shutterstock
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi migrain. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setiap orang pasti pernah merasakan sakit kepala. Bahkan mungkin beberapa orang "rutin" mengalami sakit kepala.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sakit kepala ringan biasanya tidak terlalu mengganggu dan dapat hilang setelah beristirahat, tidur, atau minum obat pereda nyeri. Namun, ada kalanya sakit kepala menjadi pertanda penyakit yang lebih serius, seperti hipertensi, tumor otak, dan stroke.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengertian nyeri di kepala adalah rasa sakit atau tidak nyaman di satu bagian kepala atau di seluruh kepala. Rasa sakit ini terkadang menjalar ke area wajah, mata, gigi, rahang bawah, leher, sampai bahu. Mengutip laman Primaya Hospital, berikut beberapa jenis sakit kepala dan penjelasannya:

  • Sakit kepala kluster
    Sakit kepala kluster adalah sakit kepala yang terjadi secara berulang dengan pola atau siklus tertentu. Terkadang rasa sakitnya tidak muncul selama beberapa saat, kemudian muncul kembali dengan pola yang sama. Ciri-ciri sakit kepala kluster adalah rasa nyeri yang intens dengan sensasi terbakar atau menusuk, rasa sakit di belakang salah satu atau dua mata, dan biasanya terasa berdenyut.

  • Migrain
    Orang yang mengalami migrain merasakan nyeri atau berdenyut di salah satu bagian kepala saja. Terkadang sakit kepala jenis ini disertai rasa mual dan sensitif terhadap cahaya, suara bising, dan bau. Kadar nyeri migrain mulai dari sedang hingga berat, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Sakit kepala migrain juga dapat terjadi selama berjam-jam.

  • Sakit kepala tegang
    Rasa sakit jenis ini disertai ketegangan atau sensasi tertarik pada dahi, belakang kepala, dan leher. Seperti ada tali yang mengikat kuat area itu. Orang yang mengalami sakit kepala tegang akan merasakan pegal dan rasa nyerinya menjalar sampai seluruh bagian kepala.

  • Sakit kepala akibat sinusitis
    Sakit kepala yang disebabkan oleh sinusitis termasuk sakit kepala sekunder, karena terjadi akibat kondisi medis lain. Ciri-ciri sakit kepala akibat sinusitis adalah nyeri yang konstan dan dalam pada dahi dan tulang pipi. Wajah tampak bengkak, telinga terasa penuh, keluar lendir dari hidung, dan terkadang disertai demam.

MAGHVIRA ARZAQ KARIMA

Baca juga:
8 Cara Meredakan Sakit Kepala Tanpa Obat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus