Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Bertambah ? Atau Berkurang ?

Kadar ozon di atmosfir diperdebatkan. para ahli lingkungan mencemaskan berkurangnya kadar ozon karena penerbangan supersonik & pemakaian obat semprot yang mengandung fluoro karbon.

14 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SIAPA bilang lapisan ozone (O3) di atmosfir berkurang? Suatu penelitian kedokteran di Inggeris, justru membuktikan sebaliknya. Seperti dikemukakan dalam International Review ofthe Army, Navy and Air Force Medical Services terbitan Paris, No.6, 1977, "kadar ozone rata-rata dalam atmosfir telah meningkat dengan tetap selama 25 tahun terakhir." Pendapat itu berasal dari J.F. Leach, A.R. Pingstone, K.A. Hall, F.J. Ensell dan J.L. Burton. Hal itu mereka buktikan secara tak langsung. Seperti diketahui di kalangan medis pembentukan vitamin D3 (cholecalciferol) dalam tubuh manusia, terjadi karena radiasi sinar ultra-lembayung dari matahari terhadap zat-zat sterol dalam kulit. Nah, dengan menggunakan komputer, para sarjana Inggeris itu mencatat penurunan akumulasi vitamin D dalam tubuh manusia (di Inggeris?) sebanyak 15%, antara tahun 1951 sampai dengan 1972. Jadi kesimpulannya: akumulasi vitamin D merosot, dan itu pasti disebabkan karena berkurangnya radiasi sinar ultra-lembayung dari matahari. Berkurangnya UV (ultra-violet irradiation) itu, pasti karena lapisan ozone kian menebal. Jadi, tidak betulkah kritik para ahli lingkungan, yang mencemaskan rusaknya lapisan ozone karena penerbangan supersonik, penggunaan gas chlorofluorocarbon dalam obat-obat semprot, bahkan tak ketinggalan pula eksplosi urea yang melepas oksida zat lemas ke udara? Risiko Yang jelas alam sendiri punya teknik menjaga kelestarian ozone di udara. Pembentukannya terutama karena reaksi sinar matahari dengan udara pada ketinggian sekitar 30 Km. Melalui reaksi foto-kimiawi itu, sinar ultra-lembayung dalam cahaya matahari pada panjang gelombang antara 2100-2900 Armstrong diserap oleh oksigen (O2) yang berubah menjadi ozone (O3). Apakah kecepatan produksi zat pencemar udara yang dapat merusak ozone itu sudah melampaui kecepatan produksi alamiah 03? Dengan kata lain: apakah kemampuan manusia merusak alam sudah melampaui kemampuan alam menyembuhkan kerusakan itu? Dalam hal begini, filsafat para pembela kelestarian lingkungan biasanya sederhana saja: jangan ambil risiko, untuk hal yang belum kita ketahui pasti. Itu sebabnya SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute) dalam kesempatan Hari Lingkungan Sedunia, tahun lalu, mengingatkan bahaya penerbangan supersonik militer, yang efeknya sudah sama dengan 500 pesawat Concorde. Sementara EPA Environmental Protection Agency) mendesakkan jadwal stop produksi obat semprot yang mengandung Fluorocarbon di AS, mulai 15 Oktober tahun ini. Meskipun itu akan merugikan industri raksasa seperti Du Pont Co. dan Allied Chemical Corp., ratusan juta dollar setahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus