Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Berapa Batas Asupan Gula yang Aman bagi Anak?

Mengonsumsi gula melebihi batas anjuran dapat memicu masalah pada tubuh dan kembang anak.

27 September 2022 | 14.11 WIB

Ilustrasi gula putih, gula coklat, dan gula kayu manis. pixabay.com/Ulleo
Perbesar
Ilustrasi gula putih, gula coklat, dan gula kayu manis. pixabay.com/Ulleo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyak orang menyukai makanan manis, terutama anak-anak. Mereka merasa senang saat menikmati cokelat, permen. atau manis-manisan lainnya. Namun, perlu diperhatikan berapa banyak konsumsi gula yang yang dapat dikonsumsi seorang anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari nhs.uk, sebaiknya anak berusia 7-10 tahun tidak boleh mengonsumsi lebih dari 24 gram gula sehari. Anak berusia 4-6 tahun tidak boleh mengonsumsi lebih dari 19 gram gula per hari. Sedangkan untuk usia anak di bawah 4 tahun disarankan untuk menghindari minuman manis dan makanan dengan tambahan gula.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengonsumsi makanan manis melebihi batas anjuran dapat memicu masalah pada tubuh dan kembang anak. Di Indonesia, perilaku mengonsumsi makanan manis pada usia sekitar 10 tahun mencapai 53,1 persen, makanan asin sebesar 26,2 persen, dan makanan berlemak sebesar 40,7 persen.

Kelebihan ketiga zat makanan tersebut dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai kondisi yang merugikan, seperti obesitas pada anak, bahkan dapat memicu terjadinya penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung coroner, kanker, dan stroke.

Dikutip dari eprints.poltekkesjogja.ac.id, secara nasional, masalah gemuk pada anak usia 5-12 tahun masih tinggi, yaitu mencapai 18,8 persen. Rinciannya, gemuk sebesar 10,8 persen dan obesitas 8,8 persen.

Sebuah penelitian pada 2014 menemukan, dari empat sekolah dasar di Kabupaten Banyumas menunjukkan sebanyak 10,7 persen anak gemuk dan 9,3 persen menderita obesitas.

Analisis lanjut yang dilakukan menemukan bahwa kasus kegemukan lebih banyak terjadi di perkotaan, yaitu sebesar 27,3 persen dibanding pedesaan yang hanya 2,5 persen.

Kebiasaan konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak amat perlu dikontrol, terlebih pada anak-anak. Sebab mengonsumsinya secara berlebihan dapat membentuk kebiasaan makan anak di masa akan datang.

ANNISA FIRDAUSI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus