Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Body Shaming Bisa Sebabkan Gangguan Mental dari Eating Disorder hingga Depresi, Ini 5 Cara Mengatasinya

Body shaming dan komentar negatif bisa memberi dampak gangguan mental antara lain eating disorder hingga depresi. Bagaimana cara mengatasinya?

8 Januari 2024 | 07.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi body shaming. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Body Shaming atau komentar negatif pada tubuh seseorang bisa dialami oleh siapa pun dan dimana pun. Komentar negatif yang dilontarkan dapat berupa bentuk tubuh, berat badan, umur, gaya rambut, pakaian, dan apapun yang berkaitan dengan tubuh dan yang kenakan setiap orang.

Komentar negatif terhadap seseorang akan menimbulkan masalah bagi korbannya. Dilansir dari verywellmind.com dan helpguide.org, body shaming yang dilakukan dapat menimbulkan efek samping yang merugikan bagi korbannya. Berikut efek samping yang berpotensi muncul saat terkena body shaming

1. Low Self Esteem

Korban akan merasa rendah diri karena komentar negatif tentang tubuhnya dan merasa tidak berharga dengan keadaan tubuhnya

2. Eating Disorder

Komentar negatif yang dilontarkan akan membuat penerimanya merasa negatif juga terhadap tubuhnya. Hal ini menyebabkan eating disorder seperti anorexia, bulimia, atau binge eating (makan terus menerus tanpa bisa merasa cukup).

Eating disorder yang terjadi diakibatkan penerima yang merasa badannya tidak berharga atau kurang kurus dan lainnya. Kemudian, ia akan mulai melakukan diet cepat yang tidak sehat dengan cara tidak makan, memuntahkan makanannya, atau berolahraga terlalu berat.

3. BDD atau Body Dysmorphic Disorder

Penerima komentar negatif akan merasa malu pada dirinya sendiri dan terobsesi untuk menyembunyikan kekurangan yang ada didalam tubuhnya. Dalam kasus ekstrim, seseorang dapat melukai dirinya sendiri karena merasa malu dan ingin menutupi kekurangan tubuhnya.

4. Anxiety dan Depresi

Komentar negatif berdampak pada perasaan yang lain pada manusia. Ketika ia dipermalukan atas tubuhnya, ia akan terus memikirkan kekurangannya, bagaimana menutupinya, apa yang harus dilakukan, sampai akhirnya ia menutup diri dari lingkungannya.

Kemudian setelah menjadi terlalu tertutup akan menimbulkan resiko besar untuk depresi dan anxiety. Selama menutup diri, penerima komentar negatif ini akan terus memikirkan bahwa tubuhnya tidak bagus sampai akhirnya ia berpikir bahwa ia tidak berharga sebagai manusia.

Jadikan Komentar Negatif Menjadi Positif

Untuk menghindari terjadinya stres hingga depresi akibat body shaming, kita bisa memulai untuk meresponnya secara positif. Dilansir dari helpguide.org, berikut cara mengatasinya

1. Cintai diri sendiri

Mulai dari mengatakan tidak pada komentar yang tidak merepresentasikan diri sendiri. Cobalah untuk memperlakukan diri sendiri dengan baik dan memahaminya. Jika perlu, banyak bercerita kepada orang terdekat mengenai permasalahan yang sedang dialami.

2. Berhenti berbicara negatif pada diri sendiri

Jangan mengulangi komentar negatif yang diterima pada diri sendiri. Cobalah untuk menerima keadaan tubuh dan bangga atas hal tersebut. Ketika bercermin, fokus pada kelebihan diri dan mengatakan hal positif pada tubuh

3. Kontrol penggunaan media sosial

Media sosial menjadi penyumbang body shaming yang cukup besar karena penggunanya bebas berkomentar apapun pada akun siapapun. Untuk menguranginya, lakukan kegiatan fisik yang menenangkan pikiran ataupun berbincang-bincang dengan orang sekitar

4. Berteman dengan makanan

Jangan jadikan makanan yang ingin dikonsumsi sebagai musuh. Bagi beberapa orang yang di cap sebagai orang gemuk akan merasa makanan berdampak buruk bagi tubuh. Jadi, yang dapat dilakukan adalah mencoba berkonsentrasi pada makanan yang dikonsumsi. Kemudian, mendalami rasa makanan tersebut dan mengingat bahwa makanan lezat itu baik untuk tubuh

5.  Jangan malu berkonsultasi

Jika tidak dapat mengatasi stress akibat body shaming, jangan ragu utuk berkonsultasi degan professional seperti psikolog dan psikiater. Mereka akan membantu untuk mengurai permasalahan yang menjadi beban pikiran.

Pilihan Editor: Perempuan Lebih Sering Alami Body Shaming, Apa Batasannya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus