Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Serangan jantung sering kali muncul dengan gejala yang hampir mirip dengan penyakit lainnya. Hal inilah yang menyebabkan pasien serangan jantung terlambat dalam mendapatkan pertolongan.
Baca: Indikasi Jantung Bermasalah dari 4 Kondisi yang Kasat Mata
Dokter Ade Median Ambari, perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) menyebutkan beberapa gejala konkret dari serangan jantung. Salah satu gejala yang paling sering diabaikan, namun sangat penting adalah nyeri dada. Nyeri dada sering diremehkan karena dianggap sebagai penyakit masuk angin.
Padahal, ada perbedaan nyeri dada sebagai bentuk serangan jantung dengan penyakit lainnya. Perbedaan yang mencolok itu dapat dirasakan pada rasa sakit yang seakan menembus hingga ke tulang belakang. “Biasanya ini akan merembet hingga lengan tangan dan seluruh bagian tubuh,” katanya.
Lebih dari itu, umumnya nyeri dada sebagai gejala serangan jantung akan berlaku cukup lama. “Kalau penyakit lain mungkin cuman sebentar, untuk serangan jantung, sakit dadanya akan lebih dari 20 menit dirasakan,” katanya. Gejala ini juga dapat diuji melalui naik dan turun tangga. Menurut dokter Ade, mereka akan merasakan nyeri dada hanya setelah menaiki dua anak tangga.
Selain nyeri dada, tanda serangan jantung dapat meliputi sesak napas, mual, dan keringat dingin. Menurutnya, ketiga hal ini terjadi karena penyempitan pembuluh darah sehingga berdampak negatif bagi seluruh sistem kerja tubuh.
“Kalau sudah merasakan gejala nyeri dada dan dikuatkan dengan tiga hal itu, saya sarankan segera ke dokter. Ini sangat berbahaya jika tidak segera mendapatkan pertolongan,” katanya.
Baca: Simak Fakta tentang Pemasangan Ring pada Penyakit Jantung Koroner
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini