Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Bukan Seperti yang Viral di Medsos, Inilah Resep Nasi Minyak Khas Palembang

Nasi minyak yang sebenarnya berasal dari Palembang. Cara penyajiannya sangat berbeda, bukan sebatas nasi dengan bebek bumbu ditambah minyak bekas.

21 Januari 2023 | 07.00 WIB

Ilustrasi masakan kari. Unsplash.com/Chuttersnap
Perbesar
Ilustrasi masakan kari. Unsplash.com/Chuttersnap

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu viral di media sosial soal nasi minyak yang dijual di pinggir Jalan Mojopahit, Surabaya. Pihak yang pertama kali mengunggah video viral tersebut ialah akun Tiktok dengan nama tiktok_kuliner.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Video dari akun tersebut menunjukkan penampakan nasi bebek bumbu dengan lalapan kol dan sambal yang terlihat nikmat. Makanan ini disebut nasi minyak sebab cara penyajiannya yang mencampurkan minyak bekas goring bebek dan kol ke dalam bumbu dan sambalnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Banyak netizen berkomentar soal betapa tidak sehatnya makanan ini. Namun ada pula yang mengaminkan bahwa kenikmatan makanan seperti ini memang berasal dari minyak jelantahnya.

Di sisi lain, sebetulnya nasi minyak hanyalah sebutan dari nasi bebek di Surabaya tersebut, bukan nama asli dari makanan itu. Nasi minyak yang sebenarnya berasal dari Palembang. Cara penyajiannya juga sangat berbeda, bukan sebatas nasi dengan bebek bumbu ditambah minyak bekas.

Dilansir dari Cookpad, berikut adalah resep membuat nasi minyak khas Palembang:

Bahan-bahan

- 500 gram beras basmati atau beras biasa

- 1 liter air

- 20 gram minyak samin

- 1 sachet susu kental manis

- 2 sachet saus tomat

- 50 gram kismis

- 1/4 buah nanas ukuran sedang dihaluskan (bisa dengan blender atau diparut)

- 50 gram jahe halus (blender atau parut)

- 1 sachet bumbu nasi minyak

- 1 sdm garam

- 1 sdt kaldu jamur

- 2 kaldu blok rasa sapi

- 1 sdt gula pasir

- Minyak goreng untuk menumis

Bumbu kering

- 10 butir cengkeh

- 2 batang kayu manis

- 2 butir kapulaga

- 1 buah bunga lawang/pekak

- 1 lembar daun pandan

Bumbu halus

- 1/2 buah bawang bombay

- 6 siung bawang putih

- 3 siung bawang merah

Pelengkap

- Malbi daging

- Acar timun, wortel, bawang merah, dan cabai

Cara memasak

- Rendam beras basmati terlebih dahulu selama kira-kira satu jam, namun jika menggunakan beras biasa, maka tidak usah direndam pun tak apa.

- Haluskan bawang merah, bawang putih dan bawang Bombay, kemudian tumis dengan sedikit minyak sampai harum.

- Setelah harum, tambahkan bumbu kering, yakni cengkeh, kayu manis, kapulaga, bunga lawing, dan daun pandan.

- Masukkan bumbu nasi minyak dan saus tomat, kemudian aduk merata.

- Tambahkan air secukupnya.

- Tuang nanas yang sudah dihaluskan, susu kental manis, dan jahe halus, kemudian aduk kembali.

- Masukkan beras yang sudah dicuci dan direndam, masak hingga air berkurang.

- Sesudah itu, tambahkan kismis dan minyak samin, lalu aduk kembali.

- Pindahkan nasi ke kukusan, dan kukus sampai nasi matang.

- Sajikan nasi minyak di piring bersama malbi daging dan acar timun, wortel, bawang merah, dan cabai. Bisa juga dihidangkan bersama ayam kecap, perkedel, pentol ikan, dan sambal nanas.

Itulah resep nasi minyak khas Palembang yang sangat berbeda dengan “nasi minyak” yang viral dari Surabaya. Nasi minyak yang asli berwarna merah karena saus tomat dan rempah-rempah lainnya, sedangkan nasi bebek minyak di Surabaya hanya menggunakan nasi putih biasa.

PUTRI SAFIRA PITALOKA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus