Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tempe goreng dinobatkan sebagai hidangan vegan tradisional terbaik keempat dunia versi TasteAtlas. Situs yang didirikan oleh jurnalis dan pengusaha Kroasia, Matija Babic, itu memetakan berbagai jenis makanan dan minuman lokal di seluruh dunia yang mengandalkan ulasan ahli gastronomi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akan tetapi, kepala Instalasi Gizi dan Produksi Makanan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Fitri Hudayani, mengatakan cara terbaik mengolah tempe agar nutrisinya tidak hilang adalah dengan ditumis atau direbus daripada digoreng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sarannya adalah dengan ditumis menggunakan sedikit minyak dan/atau direbus yang tidak terlalu lama proses masaknya," kata Fitri.
Kurangi gorengan
Tempe goreng memang merupakan salah satu makanan yang sangat populer di Indonesia dan menjadi favorit masyarakat sehingga hampir selalu ada dalam menu makan. Namun, Fitri mengingatkan jika selalu mengonsumsi makanan yang digoreng, termasuk tempe, maka asupan lemak dalam tubuh bisa jadi berlebihan. Kementerian Kesehatan RI juga telah menganjurkan konsumsi lemak maksimal lima sendok makan per hari.
"Jika diolah dengan cara digoreng, pastinya nilai gizi dari lemak akan semakin tinggi, bahkan nilai energinya bisa jadi melebihi energi yang dihasilkan oleh tempe," ujar Ketua Pengurus Pusat (PP) Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI).
Jika digoreng dalam minyak banyak dan diolah beberapa kali, maka kebaikan tempe akan berkurang. Tempe memiliki kandungan gizi mulai dari protein, karbohidrat, serta sumber lemak baik, yang bermanfaat sebagai sumber energi. Tempe juga mengandung vitamin, mineral, hingga serat larut air, yang baik untuk menjaga saluran cerna. Fitri tidak menyarankan makan tempe mentah karena keamanan, di mana proses pengolahan tempe tidak bisa sepenuhnya terjamin sehingga mungkin akan berdampak pada gangguan kesehatan.