Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fermentasi adalah salah satu metode tertua dalam mengawetkan makanan yang telah digunakan oleh manusia selama ribuan tahun. Diperkirakan ada lebih dari 4.000 jenis makanan fermentasi yang diproduksi dan dikonsumsi di seluruh dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain memperpanjang masa simpan, makanan fermentasi juga diketahui memiliki berbagai manfaat kesehatan. Makanan fermentasi mengandung probiotik, vitamin, dan mineral yang bermanfaat untuk tubuh. Berikut sejumlah makanan fermentasi yang baik dikonsumsi bagi kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Tempe
Tempe adalah makanan fermentasi yang terbuat dari kedelai. Di Indonesia, tempe sering dijadikan lauk dalam makanan sehari-hari. Tempe kaya akan protein, serat, dan berbagai vitamin serta mineral. Selain itu, tempe mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan pencernaan.
2. Yoghurt
Yoghurt merupakan hasil fermentasi susu dengan menggunakan bakteri asam laktat. Yoghurt kaya akan probiotik, yang bermanfaat untuk kesehatan usus dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa menambahkan yoghurt probiotik ke dalam diet harian dapat membantu mengurangi tekanan darah pada penderita hipertensi dan meningkatkan kepadatan tulang serta kebugaran fisik pada orang berusia lanjut.
3. Kimchi
Kimchi adalah makanan tradisional Korea yang terbuat dari sayuran yang difermentasi dengan bumbu pedas. Kimchi biasanya terbuat dari sawi, kol, lobak, atau mentimun. Kimchi mengandung berbagai bakteri asam laktat yang bermanfaat untuk kesehatan usus dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kimchi dapat membantu mengatur kadar gula darah dan mengurangi peradangan.
4. Sauerkraut
Sauerkraut adalah kubis yang diiris halus kemudian difermentasi oleh bakteri asam laktat. Sauerkraut kaya akan serat, vitamin C, dan probiotik yang bermanfaat untuk kesehatan usus, kesehatan otak, penurunan berat badan, dan imunitas tubuh. Konsumsi sauerkraut secara teratur juga dapat membantu meredakan gejala irritable bowel syndrome (IBS).
5. Kombucha
Kombucha adalah teh yang difermentasi dengan menggunakan bakteri dan ragi. Kombucha kaya akan probiotik dan memiliki rasa yang manis serta bersoda. Kombucha bermanfaat untuk kesehatan pencernaan, mengurangi iritasi pada usus besar, diare, dan penyakit radang.
Sebuah penelitian di Australia mengungkapkan bahwa kombucha secara signifikan mengurangi respons glukosa dan insulin postprandial ketika diberikan bersama makanan. Selain itu, minuman ini juga dikaitkan dengan manfaat kesehatan mental.
6. Miso
Miso adalah pasta yang terbuat dari fermentasi kedelai dengan beras atau barley. Miso kaya akan isoflavon dan bakteri hidup yang dapat mendukung keseimbangan hormon, kesehatan usus, dan memiliki efek pelindung terhadap beberapa jenis kanker. Miso sering digunakan sebagai bahan dalam sup, saus, dan bumbu masakan.
7. Natto
Natto adalah makanan tradisional Jepang yang terbuat dari kedelai yang difermentasi oleh bakteri Bacillus subtilis natto. Natto memiliki tekstur berlendir dan bau khas. Makanan ini kaya akan serat, probiotik, vitamin K2, dan enzim nattokinase yang dapat membantu menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol. Natto juga berguna dalam pengobatan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Makanan fermentasi mengandung banyak mineral, vitamin, dan bakteri probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan. Probiotik, atau microbiota adalah bakteri yang paling banyak ditemukan di usus manusia dan berperan penting dalam pencernaan serta menjaga kesehatan usus.
Memilih makanan fermentasi yang tepat dan mengonsumsinya secara teratur dapat memberikan banyak manfaat kesehatan. Pastikan untuk memilih produk fermentasi yang mengandung kultur hidup dan belum dipasteurisasi untuk mendapatkan manfaat maksimal dari probiotik yang ada di dalamnya.
KEMKES.GO.ID | ANTARA | HARPERS BAZAAR
Pilihan Editor: 3 Tips Menyimpan Tempe agar Tidak Cepat Busuk