Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Cara Ringkas Budidaya Ikan Lele di Kolam Tanah

Budidaya Ikan lele dipandang prospektif ke depannya. Salah satu media budidayanya melalui kolam tanah, bagaimana cara budidaya ikan lele di sini?

22 November 2021 | 20.23 WIB

Kolam budi daya ikan lele dan cacing sutera di Kalibawang Kulon Progo binaan Fakultas Pertanian UGM. Foto Faperta UGM
Perbesar
Kolam budi daya ikan lele dan cacing sutera di Kalibawang Kulon Progo binaan Fakultas Pertanian UGM. Foto Faperta UGM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Cara budidaya ikan lele tentu berbeda dari budidaya ikan tawar. Selain menggunakan kolam terpal, Anda juga bisa menggunakan kolam tanah untuk budidaya ikan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari laman cybex.pertanian.go.id, Rabu, 6 November 2019, Anda perlu membuat atau menyiapkan kolam tanah terlebih dahulu sebagai langkah awal budidaya ikan lele. Untuk luasnya sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan Anda, tetapi untuk kedalaman pastikan sekitar 90 hingga 120 centimeter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian biarkan tanah kolam mengering hingga retak-retak. Ini penting untuk menghilangkan sebagian zat logam pada tanah.

Setelah itu, gemburkan tanah dengan cangkul. Lalu, Anda bisa melakukan proses pengapuran supaya pH tanah seimbang dan baik bagi kelangsungan hidup lele.

Lele tidak suka tanah yang terlalu asam. Untuk menyiasatinya, taburkan jenis kapur tohor selama tujuh hari.

Selanjutnya, gunakan pupuk kandang atau kotoran ternak yang sudah mengering di atas kolam dan padatkan hingga menyatu dengan tanah. Ini supaya lele mendapatkan nutrisi alami berupa cacing dan fitoplankton.

Lalu, isi kolam dengan air setinggi 50 hingga 70 centimeter. Biarkan selama lima hingga tujuh hari agar cacing dan fitoplankton berkembang biak di dasar kolam, kemudian isi air dengan ketinggian 80 hingga 110 centimeter.

Proses selanjutnya adalah pemilihan bibit lele. Pastikan Anda memilih bibit yang baik.

Bibit lele yang baik selalu bergerak aktif di dalam kemasan. Selain itu juga memiliki kondisi sehat dan tidak cacat dari ujung kepala hingga ujung ekor.

Pastikan bibit lele aktif melakukan oksigenasi sebagai tanda ia sehat dan tidak membawa penyakit apapun. Pastikan juga warna bibit lele sama dengan lainnya.

Proses selanjutnya adalah menebar bibit lele. Anda tidak bisa menebar bibit sembarangan.

Sebelum menebar bibit, pastikan bibit lele Anda adalah jenis yang sudah siap tebar tanpa harus melakukan pemindaian. Biasanya bibit siap tebar memiliki pancang 2 hingga 5 centimeter.

Sediakan wadah berupa ember dan air bersih untuk membersihkan bibit lele. Caranya, masukkan bibit ke dalam air bersih selama 40 hingga 60 menit supaya zat berbahaya pada bibit lele hilang.

Kemudian pindahkan bibit lele selama 10 menit ke wadah lain yang berisi air dari kolam. Hal ini supaya bibit lele bisa beradaptasi dengan mudah di kolam.

Lalu, tebarkan bibit lele ke kolam secara hati-hati. Ini penting supaya lele tidak stres.

Setelah itu adalah proses pemeliharaan ikan lele. Anda harus memberikan pakan dengan kualitas yang baik.

Pakan lele yang baik mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang lengkap. Anda bisa melihat kandungannya dalam komposisi pada kemasan pakan lele.

Semakin banyak jumlah kandungannya akan semakin baik digunakan. Selain itu, Anda bisa memberi pakan tambahan dengan sayur hijau yang dipotong kecil-kecil supaya lebih mudah dicerna lele.

Pakan tambahan lain yang bisa Anda gunakan adalah keong sawah dan ikan yang sudah dicincang. Anda bisa memberi makan lele sebanyak tiga kali dalam sehari, yaitu saat pagi, siang, dan sore.

Proses selanjutnya adalah panen lele. Anda bisa membuang sebagian air kolam dengan pompa atau ember untuk mempermudah proses pemanenan.

Untuk menangkap lele, gunakan peralatan seperti jaring atau sarung tangan supaya tangan Anda tidak terluka. Lalu, sortir lele mana yang akan dijual, dikonsumsi sendiri, atau dijadikan indukan.

Itulah cara budidaya ikan lele di kolam tanah yang bisa Anda coba. Selain di kolam tanah, Anda bisa melakukannya di kolam terpal.

AMELIA RAHIMA SARI

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus