Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Cek Kelainan Ginjal pada Anak sejak Dalam Kandungan

Dokter meminta ibu hamil menanyakan kondisi air ketuban pada dokter saat pemeriksaan untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan pada ginjal janin.

12 Agustus 2024 | 21.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Data Kementerian Kesehatan menunjukkan jumlah kasus gagal ginjal anak di DKI Jakarta pada 2023 sebanyak 439 kasus. Lalu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 60 anak menjalani terapi gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena itu, spesialis anak di RSUD Kepulauan Seribu, Victor Nainggolan, meminta ibu hamil menanyakan kondisi air ketuban pada dokter saat pemeriksaan untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan pada ginjal janin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Terkait risiko anak terkena sakit ginjal, bisa deteksi apakah ada kelainan bawaan sebelumnya. Ini bisa dievaluasi ketika dalam kandungan. Ketika memeriksakan ke dokter coba tanyakan apakah kondisi air ketuban baik atau tidak," katanya dalam gelar wicara daring yang diadakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin, 12 Agustus 2024.

Periksa dengan USG
Victor mengatakan pemeriksaan ultrasonografi (USG) sudah bisa menilai ada atau tidaknya beberapa kelainan yang dicurigai terjadi pada ginjal. Selain saat hamil, orang tua juga bisa mendeteksi atau mencegah anak mengalami gangguan ginjal yang berujung gagal ginjal setelah melahirkan, seperti memastikan anak cukup cairan, terutama saat melakukan aktivitas berlebih dan sakit.

"Ketika anak melakukan aktivitas yang berlebih semisal olahraga, sedang sakit, jangan biarkan anak minum sedikit. Air minumnya pun harus air putih, jangan air berwarna," pesannya.

Kemudian, beri anak makanan yang sehat dan bergizi, batasi makanan manis dan asin demi mencegah obesitas yang berkembang menjadi diabetes atau hipertensi sehingga mempengaruhi fungsi ginjal. Sebaiknya jangan berikan anak makanan mengandung pengawet atau pewarna. Selain itu, ajari anak rutin melakukan aktivitas fisik agar berat badan normal, bijak dan rasional dalam menggunakan obat-obatan, termasuk antibiotik. 

Hal lain yang juga tak kalah penting yakni memantau keluhan anak, terutama saat kencing, seperti nyeri saat buang air kecil, urine berwarna merah atau ada darah, keruh, dan ditemukan berpasir. Orang tua juga harus mengevaluasi tekanan darah dan tinggi badan karena beberapa anak dengan gangguan ginjal akut mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

"Jika sudah ditemukan keluhan segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat atau dokter spesialis anak," saran Victor.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus