Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Kosa kata dalam Bahasa Indonesia dipengaruhi dari berbagai bahasa lain, seperti bahasa daerah, Bahasa Sansekerta maupun bahasa asing, termasuk pekerja rumah tangga alias pembantu rumah tangga disingkat PRT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip dari Majalah Tempo edisi 10 September 2012 dalam Rubrik Bahasa, Jongos, Babu, Pembantu, penggunaan istilah yang beragam biasanya berasal dari kedekatan masyarakat dengan istilah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seperti halnya penyebutan nasi yang notabenenya makanan pokok memiliki ragam istilah padi, beras, nasi.
Pekerja rumah tangga juga demikian pasalnya masyarakat Indonesia sangat bergantung pada pekerja rumah tangga, bahkan menurut data dari ILO tahun 2015 jumlah pembantu rumah tangga (PRT) di Indonesia sebanyak 4,2 juta.
Selanjutnya: Dulu penyebutan babu dan jongos...
Dulu penyebutan babu dan jongos adalah hal yang lumrah. Namun kini dianggap merendahkan.
Babu dipakai untuk menyebut pekerja domestik perempuan dan beragam jenisnya, seperti babu cuci yang memiliki tugas mencuci pakaian, babu dalam yang membersihkan ruangan di dalam rumah, dan babu tetek yang menyusui anak.
Sedangkan istilah jongos digunakan untuk menyebut pekerja domestik laki-laki.
Kata jongos berasal dari Bahasa Belanda jonges yang berarti anak laki-laki. Istilah serupa juga digunakan orang Melayu yang menyebut budak untuk anak laki-laki juga untuk pembantu laki-laki.
Selain babu dan jongos, sebelumnya terdapat penyebutan lain, yaitu batur. Dalam bahasa Jawa batur ini juga dapat diartikan teman.
Sapardi Djoko Damono dalam novelnya, Hujan Bulan Juni menyebut “batur dalam bahasa Jawa bisa berarti teman bisa juga pembantu bisa juga punakawan...”
Ada pula yang menyebut pekerja rumah tangga dengan sebutan bedinde.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bedinde secara harfiah berarti orang gajian yang kerjanya membantu mengurus rumah tangga atau pembantu rumah tangga;pelayan.
Karena dianggap merendahkan, istilah babu dan jongos tergantikan oleh istilah pembantu dan selanjutnya disingkat pembantu rumah tangga (PRT) . Disebutkan pula dalam rubrik Bahasa Majalah Tempo edisi 10 September 2012, istilah ini juga masih dianggap merendahkan sehingga agar “lebih sopan” istilah asisten rumah tangga (ART) digunakan untuk menyebut istilah pembantu atau pekerja rumah tangga.
TATA FERLIANA